REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Tim operasi bedah RSU Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, berhasil menolong kelahiran bayi di luar rahim yang dikandung Lilik Erna (35 tahun), warga Desa Pulukan.
"Kasus kehamilan di luar rahim sebenarnya cukup sering terjadi. Tapi yang ini menjadi langka karena bayinya selamat hingga cukup umur untuk dikeluarkan dari perut ibunya," kata Made Agus Supriatmaja, yang memimpin tim operasi bedah, Ahad (12/5).
Menurut Agus, kasus kehamilan di luar kandungan dengan bayi yang selamat hanya satu berbanding sembilan ribu kehamilan serupa. Ia mengatakan biasanya bayi yang tumbuh di luar rahim tidak selamat karena tidak mendapatkan asupan makanan yang sesuai.
Agus mengungkapkan sejak masih berbentuk janin, bayi ini tumbuh di dinding perut ibunya. "Usia kandungannya juga sudah 9 bulan, jadi sudah layak bagi bayi tersebut untuk dilahirkan," ujarnya.
Usai operasi, bayi perempuan dengan berat 2,1 kilogram beserta ibunya terus mendapatkan perawatan dan pengawasan yang intensif dari tim medis.
Dari catatan medis, kehamilan Lilik di luar kandungan ini juga tidak diketahui sejak awal karena meskipun sudah lima kali melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis.
Setelah mengetahui bayi tumbuh di luar rahim, tim operasi bedah RSU Negara bekerja hati-hati agar tidak salah memotong organ penting tubuh ibunya. Meskipun lahir selamat, bayi ini memiliki kelainan pada bentuk kepalanya yang tidak merata seperti umumnya bayi yang tumbuh dalam rahim.
Menurut Agus, kelainan bentuk kepala ini biasa terjadi pada bayi yang tumbuh di luar rahim karena tertekan tulang belakang ibunya. "Tapi kalau masih bayi seperti ini, bentuk kepalanya kan masih bisa dibetulkan. Yang penting selamat dulu," kata dia.