Ahad 12 May 2013 16:48 WIB

Kompolnas: Kapolri Idaman Itu yang Bisa Dicintai Masyarakat

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Djibril Muhammad
Anggota Kompolnas Baru (searah jarum jam) Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yiatu Menko Polhukam Djoko Suyanto (Ketua), Menteri Dalam Negeri (Wakil Ketua) Gamawan Fauzi, Adrianus Eliasta Meliala (anggota), Brigjen Pol (Purn) Syafriadi Cut Ali
Foto: Antara
Anggota Kompolnas Baru (searah jarum jam) Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yiatu Menko Polhukam Djoko Suyanto (Ketua), Menteri Dalam Negeri (Wakil Ketua) Gamawan Fauzi, Adrianus Eliasta Meliala (anggota), Brigjen Pol (Purn) Syafriadi Cut Ali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Istana telah memastikan akan ada pergantian di tubuh Polri dalam waktu dekat. Presiden ingin, pucuk pimpinana institusi ini Jenderal Timur Pradopo digantikan oleh bawahannya. Namun hingga kini, titik terang dari realisasi keinginan Presiden masih belum tampak.

 

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) pun belum bergerak banyak. Lembaga pengawas Polri ini belum memastikan kapan waktu yang tepat bagi mereka untuk mengundang para perwira tinggi calon Kapolri masa depan guna melakukan temu wicara.

Menurut anggota Kompolnas, M Nasser, mereka masih merahasiakan hari yang pas dalam forum dengar pendapat itu. Nasser berujar, dalam pertemuan nanti, Kompolnas akan berusaha mengorek pendapat dari para calon suksesor Jenderal Timur Pradopo tersebut.

Nantinya, menurut dia, segala hal yang disampaikan para perwira tinggi ini akan menjadi berkas atau bahan rekomendasi bagi Presiden.

"Ya nanti kami undang, tapi belum bisa disebutkan. Kami ingin mengetahui seperti apa visi dan konsep mereka untuk Polri itu seperti apa," kata dia kepada Republika, di Jakarta Ahad (12/5).

 

Lebih dalam, Kompolnas menurut Nasser hanya menginginkan Kapolri baru memenuhi dua kriteria saja, yakni berani dalam bersikap dan menjunjung cita-cita dalam pembenahan Polri. Nasser berujar, Polri ke depan memerlukan pemimpin yang lebih tegas dan jitu dalam mengambil sikap.

 

Dia juga mengkau ingin, agar pengganti Timur nanti bisa menjadi tokoh yang dicintai masyarakat sebagai simbol pencipta rasa aman dan kedamaian. Menurutnya, sangat penting di situasi bangsa yang sedang seperti ini untuk masyarakat memiliki sosok yang dapat memberikan perasaan jaminan keamanan.

 

"Itu saja yang kami mau. Mereka ini kan pintar-pintar, hal teknis pasti sudah hebat dan ahli, tapi kami ingin Kapolri nanti lebih dari sekedar itu," kata dia.

 

Ketika ditanya siapa calon Kapolri yang akan mereka ajukan kepada Presiden, Nasser mengglengkan kepala. Dia enggan membocorkan nama-nama kuat pengganti Timur yang paling berpeluang menjadi Kapolri.

 

"Nanti saja, pokoknya mereka hanya dari jenderal bintang tiga yang masa pensiunnya masih diatas dua tahun," kata dia.

 

Seperti diketahui, pergantian Kapolri memang kencang berhembus hanya akan melibatkan persaingan di jajaran bintang tiga Polri. Perwira tinggi dengan pangkat Komisaris Jenderal (Komjen) di tubuh Polri yang masa pensiunnya di atas dua tahun sendiri ada empat nama.

 

Mereka adalah, Komjen Suparni Parto yang baru sebulan ini menjabat Kabaintelkam. Kemudian Kalemdikpol Komjen Budi Gunawan, lalu Komjen Anang Iskandar yang kini duduk sebagai ketua Badan Narkotika Nasional (BNN). Terakhir, calon yang digadang paling kuat ialah Komjen Sutarman yang sekarang menduduki jabatan paling strategis di tubuh Polri, yakni Kabareskrim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement