REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pengurus Forum Rumah Tahfidz Sumatra Selatan (Sumsel) pada Mei 2013 tengah mempersiapkan pembangunan laboratorium Alquran di Kota Palembang.
"Pembangunan laboratorium tersebut dilakukan untuk mendukung pertumbuhan rumah tahfidz serta peningkatan kualitas lembaga pendidikan dan penghafal Alquran binaan ustadz Haji Yusuf Mansur itu," kata Ketua Forum Rumah Tahfidz Sumsel Masagus Fauzan Yayan di Palembang, Ahad (12/5).
Selain laboratorium Alquran, pihaknya juga akan membangun Graha Rumah Tahfidz yang akan menjadi pusat pelatihan dan penelitian nilai-nilai ajaran Islam. Pembangunan fasilitas pendukung Rumah Tahfidz atau pesantren mikro yang merupakan jenjang lanjutan Taman Pendidikan Alquran (TPA) itu, menurut Yayan, memerlukan dana yang cukup besar. "Karena itu sangat diharapkan bantuan dari masyarakat," ujarnya.
Dijelaskannya, berkat dukungan dari masyarakat, secara bertahap Rumah Tahfidz itu bisa berkembang di provinsi berpenduduk 8,5 juta jiwa yang mayoritas beragama Islam. "Jumlah Rumah Tahfidz di provinsi ini secara bertahap terus bertambah walaupun perkembangannya tidak secepat seperti yang diharapkan," ungkapnya.
Sejak dikembangkan di Sumsel pada dua tahun lalu, hingga kini jumlah Rumah Tahfidz di provinsi ini sudah mencapai 33 unit. Jumlah Rumah Tahfidz tersebut akan terus ditambah hingga mencapai target minimal yang diharapkan sebanyak 100 unit tersebar di seluruh wilayah Sumsel yang memiliki 15 kabupaten dan kota.
"Untuk mendirikan Rumah Tahfidz syaratnya sederhana, cukup ada rungan tempat belajar, dekat dengan masjid atau sekolah sehingga anak-anak bisa dengan mudah mengikuti kegiatan belajarnya," papar Yayan.