REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Aparat Kepolisian Sektor Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menangani kasus dugaan pembunuhan yang dilakukan seorang ibu terhadap anak kandungnya sendiri, di Desa Sumberejo, Kabupaten Kediri.
Kepala Kepolisian Sektor Wates AKP Edy Subandrio, Ahad (12/5) mengatakan pelaku yang ditangkap itu adalah P (46), yang diduga membunuh anak kandungnya yang menggunakan racun berupa potasium pada anaknya yang berinisial S (29).
"Pelaku ditahan setelah kami lakukan penyelidikan atas dugaan pembunuhan memberikan racun pada minuman korban," katanya.
Kasus itu terjadi pada Sabtu (11/5). Saat itu, pelaku sengaja membuat minuman berupa kopi susu kesukaan anaknya dan ditaruh meja. Ia diduga mencampurkan racun berupa potasium ke dalam kopi tersebut.
Saat itu, korban langsung meminum kopi susu tanpa curiga. Setelah habis, korban muntah-muntah sambil mengeluarkan busa di mulutnya.
Kejadian itu sebenarnya dilaporkan ibu kandung korban itu ke perangkat desa dan mengaku korban bunuh diri. Tapi, setelah diselidiki polisi, akhirnya ibu itu mengaku jika terpaksa menaruh racun pada minuman.
Pelaku mengaku merasa sangat tidak menyukai perilaku anaknya yang ia nilai kurang ajar. Pekerjaan ibu itu serabutan, tapi anak sulungnya itu tidak mau tahu dan selalu meminta uang dengan paksa. Terakhir, ia meminta uang Rp50 ribu, tapi karena tidak punya uang sebanyak itu, anaknya marah-marah.
Ia juga takut dengan sikap temperamen anaknya. Kemana-mana, anaknya itu selalu membawa pisau dan sering mengamuk. Bahkan, ia beberapa kali dihajar oleh anaknya.
"Terakhir saya diusir dari rumah karena dia membawa perempuan yang saya juga tidak kenal sampai sekarang. Makanya saya takut," katanya menjelaskan.
Ia juga sudah merencanakan untuk meracuni anaknya. Ia membeli potasium di warung beberapa hari sebelum kejadian dengan harga Rp3.500. Pelaku sebenarnya menyesal melakukan aksinya. Tapi, ia sudah tidak betah pada sikap anaknya.
Kepala Dusun Brumbung Bambang Sutikno menduga anak kandung ibu itu mengalami kelainan jiwa, tapi sampai saat ini belum pernah diperiksakan untuk kepastian dugaan itu. "Anaknya tega menghajar ibu kandungnya, dan yang mengerikan selalu membawa pisau," kata Bambang.
Polisi saat ini masih memeriksakan jenazah korban di RS Bhayangkara Kediri untuk kepastian penyebab ia meninggal. Untuk saat ini, diduga pelaku tunggal yaitu ibu korban, tapi ia masih menjalani pemeriksaan.