REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Puluhan rumah penduduk di Kecamatan Pagean, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, terancam hanyut akibat abrasi pinggir sungai pada musim hujan.
"Kalau pemerintah tidak membangun tanggul maka ancaman rumah hanyut terus menghantui warga yang bermukim di pinggir sungai," kata Ibrahim Rinda (36), warga Desa Paung Angit, Kecamatan Pagean, Kuantan Singingi dihubungi Jumat.
Dia mengatakan, pihaknya merasa prihatin terhadap warga yang berdomisili di dekat Sungai Kuantan, karena ancaman abrasi dapat menghanyutkan rumah mereka.
Sebagai gambaran, abrasi sungai di Kabupaten Kuantan Singingi, kini makin melebar, dan telah merusak sekitar 3,5 km pinggiran sungai mulai dari Dusun Marabunta, Pauh Angit hingga ke Desa Pasar Baru, Kecamatan Pagean.
Bahkan, warga sudah pernah mengusulkan untuk membangun tanggul ke aparat terkait di tingkat kabupaten, tapi tidak ditanggapi karena merupakan kewenangan dari Pemerintah Provini Riau.
Ibrahim menambahkan, untuk mengatasi sementara agar abrasi tidak meluas, sebagian warga menahan bibir sungai dengan tiang kayu yang ditancapkan. Selain itu, ada juga warga yang menancapkan potongan bambu di pinggir sungai dengan harapan tumbuh dan dapat menahan tebing.
Belakangan ini air Sungai Kuantan semakin deras terutama pada musim hujan, sehingga menyebabkan bagian pinggir terkikir arus, akibat pohon yang biasa berfungsi untuk menahan tebing ditebangi penduduk untuk keperluan lain.