Jumat 10 May 2013 12:54 WIB

Marwan Ja'far: PKB-NU Harus Tetap Bersatu

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Ketua Fraksi PKB, Marwan Ja’far
Ketua Fraksi PKB, Marwan Ja’far

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Nahdhatul Ulama (NU) harus tetap bersatu. "PKB lahir dari rahim NU," jelas Ketua DPP PKB, Marwan Ja'far, kepadaRepublika setelah mengunjungi Pesantren Ihya al-Ulumudin di Cilacap Jawa Tengah, Jumat (10/5).

Dia menegaskan PKB bagian dari keluarga besar NU karena dilahirkan oleh NU. Kedekatan ini harus dijaga. Keduanya, imbuh Marwan tidak bisa dipisahkan, karena selalu berbarengan dalam berbangsa dan bernegara.

Keterikatan PKB dengan NU sangat penting untuk memastikan peran para kader NU yang ada di PKB selalu menyuarakan politik Ahlus Sunnah wal Jamaah.

Politik ini menyuarakan moderasi, menghargai perbedaan dan mengakomodir pembaharuan tanpa mengabaikan tradisi yang sudah ada.

''Ini karena saya yakin seyakinnya, meski banyak warga NU yang duduk di partai lain, namun hanya warga NU yang di PKB-lah yang intens mengusung politik Ahlus Sunnah wal Jamaah,'' kata Marwan.

Rois Suryah PCNU Cilacap, KH Su'ada Adzkia. Eratnya hubungan NU-PKB akan memberi imbas positif. Prinsipnya, NU tanpa dukungan politik akan sulit bertahan dan digerogoti di sana-sini.

Sementara politik tanpa disinari ilmunya para ulama maka akan jadi politik sesat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement