REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang, Jemianto, menegaskan di daerahnya tidak ada lagi zonasi layanan air siap minum karena air bersih yang didistribusikan semuanya atau 100 persen sudah bisa langsung dikonsumsi.
"Seluruh wilayah di daerah ini sudah masuk dalam layanan Zona Air Minum Prima (ZAMP), sehingga seluruh pelanggan bisa langsung mengonsumsinya. Tidak perlu direbus lagi, 100 persen siap minum," tegas Jemianto di Malang, Jawa Timur, Jumat.
Hanya saja, lanjutnya, sampai saat ini manajemen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) masih belum mensosialisasikan dengan maksimal, sehingga banyak pelanggan yang belum tahu.
Jemianto yang akrab dipanggil Jimmy itu mengaku jika saat ini pihaknya masih fokus pada pembenahan jaringan untuk menekan angka kebocoran (kehilangan air), baik kebocoran teknis maupun nonteknis yang saat ini mencapai 27 persen. Tahun depan ditargetkan turun menjadi 20 persen.
AKibat kebocoran air tersebut, PDAM
Kota Malang mengalami kerugian rata-rata sekitar Rp1 miliar per bulan.
Direktur Teknik PDAM Kota Malang, Teguh Cahyono, sebelumnya mengatakan pihaknya saat ini memiliki cara lain untuk mengurangi kebocoran air, yakni melakukan perbaikan spesifikasi pipa dalam waktu yang singkat.
Untuk langkah tersebut, lanjut Teguh, PDAM telah menyiapkan SDM-nya. "Jika sebelumnya menggunakan pipa PVC, sekarang kita ganti menggunakan pipa polietilena (PE) karena kualitasnya lebih bagus," tandasnya.
Dan, katanya, untuk mengontrol tingkat kebocoran air agar tidak semakin besar, ada petugas khusus yang memantau secara rutin, disamping dipasang distrik meter area (DMA) yang berfungsi mengatur pembagian air sekaligus tekanannya.
Ia mengemukakan, pada saat pemakaian puncak (beban puncak), tekanan air justru rendah, namun ketika penggunaannya sedikit, tekanan air justru tinggi. Pada saat tekanan tinggi itulah, pipa yang tidak mampu menahan tekanan menjadi bocor.
"Kami akan terus berupaya untuk menekan tingkat kebocoran air ini dengan berbagai cara. Dengan demikian, nominal kerugian PDAM juga bisa ditekan," tandasnya.
Kebocoran
air PDAM di Kota Malang disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah keberadaan pipa yang telah berusia tua, bahkan banyak yang masih menggunakan pipa peninggalan Belanda serta tekanan air yang cukup tinggi karena penggunaannya sedikit.
Selain itu, juga banyak pipa yang berada di bawah tanah tidak mampu menahan beban kendaraan berat, apalagi kalau pipa tersebut terpasang melintasi jalan raya padat kendaraan.
Saat ini pelanggan PDAM Kota Malang sekitar 120 ribu sambungan dengan kebutuhan air mencapai 1 juta meter kubik per bulan.
sumber : Antara