Kamis 09 May 2013 14:30 WIB

Warga Lempari Pabrik 'Perbudakan' Buruh Kuali dengan Telur Busuk

Rep: Noey Nurhamidah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Perbudakan (Ilustrasi)
Foto: Guardian
Perbudakan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG --  Pasca tujuh hari setelah penggerebekan ratusan bahkan ribuan warga masih terus berdatangan memadati lokasi pabrik pembuatan kuali tempat penyekapan buruh.

Sebagian warga datang untuk melihat Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang telah dilempari tomat dan telur busuk kemarin di Kampung Bayur Opak RT 03 RW 04, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Kamis (9/5).

Kondisi pabrik dan halaman sekitar rumah tersangka Yuki Irawan terlihat dipenuhi oleh pecahan telur dan tomat busuk hampir di setiap sudut.

Sejumlah warga semakin siang semakin bertambah yang mengunjungi TKP. Halaman-halaman rumah warga lainnya mendadak di jadikan lahan parker untuk pengunjung. Kebanyakan mereka semua berkumpul dan berderet pada batas garis polisi yang sudah ditentukan.

Hendri (40 tahun), warga Kampung Bayur Opak menuturkan, sejak banyaknya dikunjungi warga ia setiap hari berada di lokasi tersebut. Ia mengatakan, Rabu siang kemarin puluhan buruh mendatangi TKP dan melemparkan telur dan tomat busuk secara serentak.

“Sekitar jam 12an puluhan buruh datang pakai motor, mereka langsung ngelemparin tomat dan telur busuk ke arah rumah dan pabrik,” katanya, Kamis (9/5). Menurutnya sebelum melakukan pelemparan mereka menunggu instruksi agar melempar secara bersama-sama.

Menurutnya, perilaku itu wajar karena para buruh dan warga geram melihat tindakan yang dilakukan oleh bos pabrik kuali tersebut. Menurutnya, tindakan tersebut belum seberapa dengan yang dirasakan puluhan buruh yang menjadi korban penyekapan dan penyiksaan.

“Semoga para pelaku bisa dihukum seberat-beratnya, tindakan lemparan itu tidak sebanding dengan yang dialami korban,” tambahnya.

Omi (30) salah satu warga Kampung Bayur Lele yang mengunjungi TKP memaparkan kedatangannya ke lokasi tersebut merupakan yang kedua kali. “Kemarin lihat yang dilemparin tomat dan telur busuk, makanya sekarang kesini lagi penasaran tau-nya masih banyak yang datang,” ungkapnya.

Menurutnya masih banyaknya warga yang berdatangan ke lokasi kejadian karena masih banyak yang ingin melihat kondisi terbaru seputar TKP. Ia menambahkan setiap harinya warga yang datang semakin banyak bukan berkurang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement