REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Dua orang jurnalis televisi di Makassar dirampok dan ditikam di bagian pahanya. Kedua jurnalis tersebut adalah Endi salah seorang kontributor Trans TV dan Harun wartawan Fajar TV.
"Saya ditikam dua kali oleh sekelompok geng motor di Jalan Urip Sumoharjo. Mereka juga merampas kamera dan handphone saya," ujar Endi ketika ditemui di RS Bhayangkara, Kamis.
Endi dan Harun yang menjadi korban kebrutalan geng motor itu terjadi saat keduanya melintas di Jalan Urip Sumoharjo pukul 03.40 Wita, usai berkeliling mencari berita di beberapa kantor polisi. Endi mengaku, dirinya bersama Harun berencana kembali ke kantornya usai bertugas dan berkeliling mencari liputan.
Namun saat sedang di pertigaan Urip Sumoharjo dan Masjid Raya mereka berpapasan sama geng motor dan langsung menghentikan keduanya.
Keduanya juga tidak dapat berbuat banyak karena kalah jumlah dengan para pemuda yang melengkapi dirinya dengan senjata tajam seperti badik (senjata tradisional Sulsel), anak panah dan ketapelnya, serta senjata rakitan api rakitan.
"Mereka langsung menghadang dan menyerang kami berdua. Harun mampu melarikan diri setelah meninggalkan sepeda motornya sedangkan saya ditikamnya dua kali di bagian paha," katanya.
Atas kejadian itu, aparat Polsekta Makassar yang mengetahui kejadian tersebut kemudian bergegas ke tempat kejadian perkara, namun setibanya mereka di TKP, polisi sudah tidak menemukan para geng motor tersebut.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Jurnalistik Indonesia (PJI) Sulawesi Selatan Jumadi Mappanganro menyesalkan aksi vandalisme yang dilakukan sekelompok geng motor itu.
"Polisi harus melakukan pengusutan dan menangkap para pelaku geng motor itu, mereka tidak hanya meresahkan masyarakat tapi lebih dari itu bisa melakukan kegiatan yang membahayakan banyak orang," katanya.