Rabu 08 May 2013 13:15 WIB

Soal Harga BBM, Ical Serahkan ke Pemerintah

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menerima kunjungan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kiri) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (8/5).   (Antara/Andika Wahyu)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menerima kunjungan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kiri) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (8/5). (Antara/Andika Wahyu)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical) sepakat dengan kenaikan harga BBM. Termasuk diberikannya sejumlah kompensasi kepada masyarakat meski hanya dalam waktu 4-6 bulan ke depan. 

Namun, untuk besaran kenaikan ia menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah. "Hak pemerintah untuk menaikan atau tidak menaikan tarif BBM. Saya selaku ketua umum tidak mempunyai kewenangan," katanya usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (8/4). 

Ia mengatakan, pertemuan satu jam itu lebih banyak berdiskusi tentang tidak tepatnya sasaran subsidi yang diberikan dari pemerintah kepada masyarakat. Ia juga membahas mengenai kompensasi yang rentangnya bisa diukur. 

Untuk jangka pendek setidaknya hanya diberikan 4-6 bulan. Sedangkan untuk jangka panjang bisa dalam bentuk program yang baru bisa dirasakan 2-5 tahun ke depan.

"Kalau kita memberikan kenaikan harga BBM pasti ada gejolak sesaat. Jadi kita lakukan hanya waktu yang singkat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement