REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Yogyakarta hanya mampu mencukupi 75 persen kebutuhan darah masyarakat.
Menurut staf PMI Yogyakarta Noor Edy Hidayatullah, stok darah PMI Yogyakarta setiap tahunnya hanya 50 ribu kantong. Sedangkan kebutuhan darah masyarakat mencapai 75 ribu kantong darah per tahun.
"PMI Yogyakarta menjadi rujukan permintaan darah untuk wilayah DIY dan Jawa Tengah bagian Selatan sehingga permintaannya tinggi," ujarnya, Rabu (8/5).
Menurutnya, wilayah Wonogiri, Purworejo, Magelang, dan Kebumen hingga Purwokerto banyak yang mencari darah ke PMI Yogyakarta. Pasalnya pengolahan darah PMI Yogyakarta sangat lengkap seperti halnya di PMI Semarang yang menjadi rujukan wilayah Jawa Tengah Utara.
Untuk memenuhi kebutuhan darah tersebut, pihaknya menggalakkan donor darah di semua elemen masyarakat. Jumlah pendonor di PMI Yogyakarta sendiri hingga saat ini mencapai 45 ribu orang. Jumlah tersebut masih kurang untuk memenuhi kecukupan stok darah.
Sekretaris PMI Kota Yogyakarta, Haris Syarif Usman mengatakan, keberadaan pendonor tersebut sangat penting bagi ketersediaan stok darah. Karena itu PMI memberikan penghargaan khusus bagi para pendonor tetap di Yogyakarta pada puncak ulang tahun PMI ke 150.
Pendonor yang memperoleh penghargaan ini yang telah mendonorkan darahnya sampai 25 kali, 50 kali dan 75 kali serta 100 kali. Mereka akan diberi anugerah donor. "Kita tengah mengkampanyekan bahwa donor darah itu adalah bagian dari gaya hidup, bagian dari kesehatan dan ibadah," katanya.