Selasa 07 May 2013 20:21 WIB

KPI Akan Panggil Ulang Hary Tanoe

Rep: Ira Sasmita/ Red: Dewi Mardiani
Hary Tanoesoedibjo
Foto: Republika /Tahta Aidilla
Hary Tanoesoedibjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memastikan akan memanggil ulang Direktur Utama RCTI, Hary Tanoesudibjo. Selasa (7/5) ini, Hary tidak hadir untuk dikonfirmasi adanya laporan perencanaan penggunaan frekuensi penyiaran khusus untuk Partai Hanura.

"Kami akan tunggu lagi, katanya dia (Hary) baru kembali dari luar negeri pada 13 Mei nanti. Kami perlu jawaban dan komitmen langsung dari pimpinan RCTI," kata Wakil Ketua KPI, Ezki Tri Rezeki Widianti, Selasa (7/5).

KPI, lanjut Ezki, telah mendengarkan keterangan awal dari perwakilan RCTI dan Indovision. Sebagai nama-nama yang disebut dalam rekaman pembicaraan yang diunggah di Youtube, KPI telah mengklarifikasi konten video tersebut kepada mereka.

Kedua lembaga penyiaran yang berada di bawah MNC Group itu diindikasikan menyiapkan strategi kampanye untuk Partai Hanura. Dengan menggunakan frekuensi RCTI dan Indovision. "Tadi sudah diakui bahwa nama-nama yang disebut dalam rekaman itu memang karyawan mereka. Memang suara karyawan mereka," jelas Ezki.

Namun, menurut Ezki, klarifikasi tersebut belum cukup. Karena KPI membutuhkan jawaban dan komitmen langsung dari pemilik media. Sebagai Dirut RCTI, klarifikasi secara langsung dari Hary Tanoe harus dilakukan. "Nanti akan kami jadwalkan pemanggilan ulang, klarifikasi dan komitmen pimpinan itu yang kami butuhkan," ungkapnya.

Dalam video yang beredar luas di Youtube, jelas terdengar suara seseorang yang mengatakan akan menggunakan acara RCTI untuk kegiatan kampanye. Video berdurasi dua menit tujuh detik berjudul ‘Media & Politik (part 1)’ itu diunggah oleh Koalisi Independen untuk Demokratisasi Penyiaran (KIDP).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement