Selasa 07 May 2013 21:40 WIB

Banjir Rendam Aceh, Siswa Terpaksa Tak UN

Banjir bandang menghanyutkan jutaan kubik kayu gelondongan hasil illegal logging di Aceh (ilustrasi).
Foto: Antara/Ampelsa
Banjir bandang menghanyutkan jutaan kubik kayu gelondongan hasil illegal logging di Aceh (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Hujan deras melanda Aceh sejak Ahad (5/4) hingga Senin (6/5). Tujuh kabupaten pun harus terendam banjir. Pelajar SD pun harus terkena imbasnya karena batal menempuh Ujian Nasional tingkat SD.

Tujuh kabupaten tersebut, yakni Kabupaten Aceh Barat Daya, Nagam Raya, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Tengah, Bireuen, dan Aceh Tenggara. Banjir terjadi hampir bersamaan yaitu sejak Senin (6/5) dini hari hingga sore. Ribuan rumah terendam banjir. Hanya, banjir di wilayah tersebut saat ini mulai surut.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutop Purwonugroho mengungkapkan, banjir di Nagam Raya terjadi akibat meluapnya Sungai Tripan dan Sungai Senajir.

Banjir menggenangi 6 kecamatan yaitu Tripa Makmur, Kuala Pesisir, Seunangan Timur, Paduraya, Bedung, dan Darul Makmul. Di Kec Tripa Makmur banjir merendam 1.768 KK  dan di Kuala Pesisir sebanyak 350 kepala keluarga. Tinggi banjir mencapai 1 meter.

Di Pidie Jaya, banjir merendam 30 desa di 5 kecamatan. Sebanyak 2.845 KK (14.255 jiwa), ratusan hektar sawah dan perkebunan terendam banjir.

Sedangkan di Aceh Tengah banjir terjadi di 4 kecamatan yaitu Silih Nara, Rusip Antara, Ketol, dan Celala. Total kerusakan di Aceh Tengah adalah 1 unit menasah hanyut, 1 rumah hayut, 15 rumah rusak berat, 6 jembatan hanyut, 110 hektar sawah rusak, dan ruas jakan rusak.

Beberapa siswa SDN Celala terpaksa tidak ikut ujian nasional (UN) pada hari Senin karena jembatan menuju ke sekolahnya putus, serta jalan yang searah dengan jembatan itu tertimbun longsor..

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement