Selasa 07 May 2013 14:24 WIB

Polisi Temukan Barak Pelatihan OPM di Sorong

Bintang Kejora, bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Foto: napiremkorwa.blogspot.com
Bintang Kejora, bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM).

REPUBLIKA.CO.ID,JAYAPURA--Aparat kepolisian yang melakukan olah TKP di sekitar perkampungan di Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat, berhasil menemukan barak yang diduga sebagai tempat pelatihan anggota OPM.

Waka Polda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw yang dihubungi dari Jayapura, Selasa, mengatakan pihaknya melakukan olah TKP di lokasi itu dua kali setelah mendapat berbagai dokumen dan bendera "bintang kejora" serta berbagai jenis senjata tajam.

"Olah TKP dilakukan Sabtu (4/5) pukul 10.00 WIT dan pukul 15.00 WIT dan dari hasil olah TKP itu berhasil ditemukan sebuah bangunan yang berada di lereng perbukitan yang diduga menjadi markas sekaligus tempat pelatihan," aku Waka Polda Papua yang memimpin langsung penyelidikan kasus yang menewaskan dua warga sipil di Aimas.

Dikatakan Waka Polda, selain melakukan olah TKP, pihaknya juga sudah meminta keterangan dari enam orang saksi yang diduga mengetahui dengan pasti awal insiden tersebut terjadi.

Penyidik masih terus memintai keterangan dari keenam saksi yang juga diduga anggota kelompok tersebut, kata Waka Polda Papua seraya mengakui, sejak pihaknya berhasil melakukan olah TKP di lokasi tersebut, Isak Kalaibin yang diduga menjadi ketua kelompok itu hingga saat ini tidak diketahui keberadaannya.

"Hingga saat ini belum diketahui keberadaan Isak Kalaibin, "aku Brigjen Pol Waterpauw seraya mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara terungkap insiden itu berawal dari laporan masyarakat tentang adanya sekelompok masyarakat yang berjumlah sekitar 200 orang berkumpul dirumah Isak Kalaibin dan diduga akan melakukan pengibaran bendera "bintang kejora" pada 1 Mei lalu yang oleh sekelompok masyarakat diperingati sebagai hari aneksasi.

Setelah mendapat laporan tersebut, anggota melakukan patroli ke lokasi yang juga dilaporkan terlarang bagi mereka yang bukan anggota kelompok tersebut.

Menurutnya, dari hasil olah TKP dan pemeriksaan terhadap para saksi baik itu warga maupun aparat keamanan terungkap saat ke lokasi setelah ada masyarakat yang melaporkan makin malam semakin banyak warga yang datang dan berkumpul dengan membawa aneka jenis senjata tajam menyebabkan aparat keamanan gabungan TNI/Polri mendatangi kawasan yang berlokasi di Aiman.

Namun setibanya di lokasi, masyarakat menghadang dan meminta aparat keluar dari kendaraan yang digunakan. Tak lama kemudian kendaraan tersebut dirusak dan anggota diserang dengan menggunakan senjata tajam hingga melukai salah satu anggota Koramil Aimas.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement