Ahad 05 May 2013 16:20 WIB

111 Orang di Temanggung Keracunan Makanan

Korban keracunan (ilustrasi)
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Korban keracunan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG - Sebanyak 111 warga Desa Wates, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mengalami diare diduga keracunan setelah menyantap makanan yang dihidangkan pada hajatan kelahiran anak seorang warga di desa itu.

Kepala Seksi Penanggulangan Wabah Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Sri Hartati di Temanggung, Ahad (5/5), mengatakan enam warga terpaksa dibawa ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Temanggung karena mengalami dehidrasi. "Kondisi mereka mengkhawatirkan sehingga dibawa ke rumah sakit pada Minggu pagi dan kondisi mereka berangsur membaik setelah mendapat perawatan medis," katanya.

Ia mengatakan, korban lainnya mendapat perawatan di poliklinik Desa Wates Kecamatan Tretep. Mereka diinfus dan mendapat perawatan kesehatan oleh dokter dan bidan. Menurut dia, kondisi mereka masih lemah karena banyak mengeluarkan cairan, tetapi secara medis sudah mulai membaik.

Ia mengatakan, tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung diterjunkan untuk mengobati warga yang menderita sakit dan melakukan penelitian mencari penyebab diare tersebut. "Berdasar keterangan dari penderita, diare dialami usai makan makanan di sebuah rumah warga yang menggelar syukuran pesta kelahiran anaknya. Dari analisa awal dugaan kejadian diare itu karena makanan. Jadi mungkin karena keracunan makanan yang dikonsumsi Sabtu (4/5) malam," katanya.

Ia menuturkan, kemungkinan jumlah penderita diare bisa bertambah. Saat ini dilakukan pendataan dari rumah ke rumah, terkonsentrasi pada mereka yang hadir pada pesta dan mengkonsumsi makanan. "Kami masih teliti makanan mana yang menyebabkan keracunan dan diare," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Supardjo mengatakan menetapkan kejadian di Desa Wates sebagai kejadian luar biasa, dengan begitu segala biaya pengobatan di rumah sakit akan ditanggung pemerintah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement