Ahad 05 May 2013 16:06 WIB

Kikis Isu Lesbian, Buruh Bentuk Majelis Taklim

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: A.Syalaby Ichsan
  Ratusan buruh dan pengusaha menggelar zikir bersama menyambut Hari Buruh Sedunia di kawasan industri Jababeka, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/5).  (Republika/Prayogi)
Ratusan buruh dan pengusaha menggelar zikir bersama menyambut Hari Buruh Sedunia di kawasan industri Jababeka, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/5). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Para buruh di delapan kecamatan Kabupaten Sukabumi membentuk majelis taklim buruh (MTB). Keberadaan MTB ini untuk lebih menekankan pentingnya ibadah meskipun berada di dalam lingkungan pabrik.

Delapan kecamatan yang merintis MTB yakni Cikembar, Cicurug, Parungkuda, Cibadak, Parakansalak, Cidahu, Sukabumi, dan Sukalarang.

‘’Jumlah perusahaan yang merintis majelis taklim mencapai 16 unit perusahaan,’’ ujar Kepala Bagian Bina Keagamaan Pemkab Sukabumi, Ali Iskandar, kepada Republika, Ahad (5/5).

Selain itu, sebelumnya ada sebanyak enam perusahaan yang lebih dahulu membentuk MTB. Sehingga total jumlah perusahaan yang mempunyai majelis taklim mencapai sebanyak 22.

Ali mengatakan, pembentukan majelis taklim di lingkungan perusahaan dipandang sangat penting. Pasalnya, ada informasi sebagian buruh tidak menjalankan ibadah dengan baik ketika berada di pabrik.

Padahal, kata Ali, sebagian besar waktu buruh berada di pabrik yakni dari pukul 06.00 pagi hingga pukul 17.00 WIB. Sehingga diperlukan gerakan dari bawah untuk kembali menggiatkan kegiatan ibadah. Menurut Ali, pembentukan majelis taklim ini melibatkan serikat pekerja dan human resources development.

Keberadaan majelis taklim ini pun mengikat kedua belah pihak. Selain mendorong ketaatan dalam menjalankan shalat, kata Ali, keberadaan majelis taklim dapat mengikis adanya isu negatif yang beredar di kalangan buruh. Khususnya, adanya isu pergaulan bebas di kalangan buruh dan adanya lesbian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement