Ahad 05 May 2013 15:17 WIB

Daerah Diminta Lacak Siwa 'Drop Out'

Rep: Bowo Pribadi/ Red: A.Syalaby Ichsan
Sejumlah siswa SMP berjalan melintasi seorang anak gelandangan (putus sekolah) yang tertidur di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Sejumlah siswa SMP berjalan melintasi seorang anak gelandangan (putus sekolah) yang tertidur di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Menteri Pendidikan Mohammad Nuh meminta seluruh dinas pendidikan kabupaten/kota di Tanah Air  segera menyiapkan tim untuk  melacak siswa yang putus sekolah karena ketiadaan biaya.

Dinas ini juga diminta segera berkoordinasi dengan pihak sekolah dan siswa drop out (DO) guna mengupayakan kembali pendidikan formalnya yang terhenti.

Hal ini ditegaskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), M Nuh di sela peresmian SMK Kesehatan Darussalam, di Desa Gebugan, Kabupaten Semarang, Sabtu (4/5) petang.

Menurut Mendikbud, pemerintah tengah mengupayakan 'Posko DO' untuk memberikan kesempatan kembali kepada masyarakat yang gagal melanjutkan pendidikan akibat kesulitan pembiayaan.

Nuh mengaku sudah menginstruksikan kepada tim untuk berkoordinasi dengan kepala sekolah dan tokoh masyarakat agar mengetahui sejauh mana kondisi yang ada. 

Intinya, jelas Nuh, masyarakat yang terputus pendidikannya harus didorong agar sekarang tidak ada murid yang tidak melanjutkan sekolah gara-gara tidak punya biaya. "Karena pemerintah sudah menyiapkan program Bantuan Siswa Miskin (BSM) untuk masyarakat kurang mampu," tambahnya.

Ia juga menegaskan, fungsi pendidikan untuk meningkatakan imunitas ( kemampuan dari dalam) agar tak terkena dampak penyakit kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan peradaban.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement