REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG – Warga Semarang mengeluhkan rusaknya jalan-jalan yang mengakibatkan warga harus lebih berhati-hati ketika melintasi jalan tersebut. Kepala Dinas Bina Marga Kota Semarang, Iswar Aminuddin, mengatakan hampir 50 persen jalan di Kota Semarang dalam kondisi rusak.
"Hampir 50 persen jalan tidak rata, seperti bergelombang, berlubang," katanya kepada wartawan di kantornya. Jalan rusak paling parah yakni Jalan Untung Suropati lantaran dilintasi truk pengangkut sampah yang akan menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang.
Berdasarkan pantuan, jalan menuju TPA tersebut banyak yang berlubang dan menganga. Sehingga menyebabkan air menggenang ketika hujan turun dan jalan menjadi licin. Nova Prihantoro, warga Semarang, mengeluhkan kondisi jalan yang dapat membahayakan pengendara karena menimbulkan kecelakaan.
“Bisa menyebabkan kecelakaan karena jalannya banyak yang berlubang dan licin. Jalan itu kan juga nggak ada lampunya, jadi gelap kalau malam," katanya.
Tidak hanya Jalan Untung Suropati, jalan dari Sampangan menuju Gunungpati (akses UNNES) dan Jalan Madukoro juga tampak bergelombang dan berlubang.
Selain itu, pada akses jalan menuju kampus UNNES itu tidak ada lampu penerangan di jalan tersebut sehingga rawan kriminalitas. Ia berharap agar pihak terkait segera memperbaiki jalan yang rusak.
Menanggapi hal tersebut, Iswar mengatakan pengerjaan Jalan Untung Suropati dilakukan tahun ini. "Jalan Untung Suropati saat ini pengerjaannya sudah sampai DED (Detail Enginering design) atau rancangan tehnik rinci dan masih dalam proses pelelangan," katanya di kantornya.
Menurutnya, jalan tersebut menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan. Ia menambahkan, saat ini terdapat sekitar 30 paket proyek besar yang sudah memasuki tahap lelang dan sebagian memasuki tahap persiapan lelang.
Proyek tersebut dilakukan sebagai bentuk realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APDB) 2013. "Ada sekitar 30 paket pekerjaan, Mei diumumkan dan Juli sudah kontrak," katanya menambahkan.
Menurut Iswar, kondisi jalan yang rusak disebabkan oleh kondisi tanah di Kota Semarang yang cenderung labil. Selain itu, jalan rusak dan bergelombang juga disebabkan genangan air yang sering terjadi di beberapa ruas jalan, seperti di Semarang Utara yang sering terkena rob. Untuk memperbaikan jalan kota yang rusak, ia mengaku menyediakan anggaran sebesar Rp 8 miliar.