Jumat 03 May 2013 22:00 WIB

Pergerakan Tanah Majalengka Terjadi Tiap 95 Tahun

Tanah longsor (ilustrasi).
Foto: Antara
Tanah longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Berdasarkan data Kementerian Energi dan Mineral RI Badan Geologi menyatakan bencana alam pergerakan tanah di Kampung Cigintung Desa Cimuncang Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, pada 15 April 2013 bukanlah yang pertama kali namun juga pernah terjadi sekitar 95 tahun lalu.

"Dan kejadian seperti ini memang pernah terjadi 95 tahun yang lalu," kata Gubernur Jawa Ahmad Heryawan, usai meninjau lokasi bencana alam, Jumat (3/5).

Ia menuturkan, berdasarkan data dari Badan Geologi juga lokasi pergerakan tanah tersebut memang tergolong dalam kawasan zona berbahaya.

"Ketika dilihat di peta, ini daerah yang tidak layak huni atau kawasan rawan bencana," kata Heryawan.

Ia menuturkan, luas kawasan yang mengalami pergerakan tanah mencaai 240 hektar dengan rincian 30 hektarnya merupakan pemukiman warga.

"Memang ini gejala geologis karena amblas, satu kawasan cukup luas 240 hektar. Sementara pemukiman sekitar 30 hektar, sebagian sawah dan ladang yang amblas," katanya.

Dikatakan dia, pergerakan tanah tersebut terjadi di jalan kabupaten yang menghubungkan antara Kabupaten Majalengka dan Ciamis.

"Ini kan bukan perkampungan, ini jalan kabupaten. Kiri kanan itu bukan kampung, ini dilewati jalan kabupaten lebar 4 meter yang dilapisi oleh aspal. Jalan itu menghubungkan Ciamis dan Majalengka," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement