Kamis 02 May 2013 16:40 WIB

Kesulitan Elpiji 3 Kg, Warga Gunakan Kayu Bakar

Rep: Ita Nina Winarsih / Red: A.Syalaby Ichsan
Elpiji
Foto: Musiron/Republika
Elpiji

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Warga di Kampung Nogel, Desa Manyeti, Kecamatan Dawuan, mengalami kesulitan mendapatkan gas elpiji tabung tiga kilogram. Kelangkaan gas bersubsidi  telah berlangsung sejak dua pekan terakhir sehingga warga beralih menggunakan kayu bakar. 

Kunenah (48 tahun), warga setempat, mengatakan, penyebab kelangkaan ini tak diketahui. Begitu pula dengan pemilik warung yang biasa menjual gas yang  tak memiliki informasi apapun soal kelangkaan gas.

"Di semua warung yang ada di kampung ini, tidak ada yang menjual gas," ujarnya, kepada Republika, Kamis (2/5). Warga pun harus beralih menggunakan kayu bakar. Sebab, tak ada alternatif lain yang bisa digunakan untuk bahan bakar.

Hanya, tak semua warga memiliki kebun sehingga banyak warga yang membeli kayu bakar. "Kami kembali susah, karena harus menggunakan kayu bakar," jelasnya. 

Sementara itu, kondisi berbeda terjadi di Desa Mulyasari, Kecamatan Binong. Gas elpiji tiga kilogram masih tersedia di wilayah itu. Akan tetapi, memang pengirimannya sering ada keterlambatan. Serta kuotanya juga dikurangi.

Juhaeriah (37 tahun), pemilik pangkalan gas elpiji 3 Kg 'Mandiri', Kampung Jatibaru, Desa Mulyasari, mengatakan, biasanya delivery order (DO) untuk pangkalan ini, sebanyak 900 tabung dalam sepekan. Namun, sejak dua pekan yang lalu berkurang jadi 600 tabung. Selain itu, pengirimannya juga dikurangi. Biasanya tiga kali dalam sepekan. Kini, hanya dua kali.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement