REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Sampai triwulan pertama 2013, Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) memapu menyerap investasi hampir Rp 10 triliun. Menurut Kepala Badan Pengelola Perizinan dan Penanaman Modal Daerah (BP3MD) Sumsel Permana, jumlah investasi tersebut telah melebihi 50 persen dari target investasi yang ditetapkan 2013 sebesar Rp 17,02 triliun.
“Sampai triwulan pertama 2013, ada delapan investor yang menanamkan modalnya di Sumsel,” kata Permana di Palembang, Kamis (2/5). Ia mengungkapkan, arus modal yang masuk ke Sumsel diantaranya untuk investasi di bidang energi, industri keramik, minyak sawit mentah (CPO) dan pabrik pupuk urea.
Investasi terbesar pada triwulan pertama, lanjut Permana, adalah pembangunan pabrik pupuk urea oleh PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) yang investasinya mencapai Rp 7 triliun. "Sisanya, ada tujuh investor dengan total investasi mencapai Rp 2,3 triliun, ujarnya.
Dengan capaian investasi tersebut, Permana optimistis investasi ke Sumsel akan terus meningkat dan bisa melewati target yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi Sumsel.“Untuk target investasi ke Sumsel, awalnya Badan Koordinas Penanaman Modal (BKPM) menetapkan target mencapai Rp 32 triliun. Karena belum mengetahui apa yang akan terjadi pada 2013, kami memasang target Rp 17,02 triliun,” tambahnya.