Kamis 02 May 2013 12:10 WIB

'Pemekaran Daerah Hanya Bajakan Kepentingan Elite Politik'

SeJumlah warga menutup Jalan lintas sumatera (Jalinsum) di kawasan Kelurahan Muara Rupit, Kabupaten Musi Rawas, Selasa (30/4).
Foto: ANTARA/ Feny Selly
SeJumlah warga menutup Jalan lintas sumatera (Jalinsum) di kawasan Kelurahan Muara Rupit, Kabupaten Musi Rawas, Selasa (30/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ekonom FE Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengimbau masyarakat  untuk menolak diperalat oleh elite politik dan birokrasi daerah yang bernafsu melakukan pemekaran daerah.

''Fakta pemekaran selama ini tidak memberi keuntungan bagi masyarakat di daerah yang dimekarkan,'' tutur Dahnil kepada ROL, Kamis (2/4). Pemekaran daerah, kata dia, tak berdampak pada perbaikan pelayanan publik,  pembangunan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat..

Dahnil menilai selama ini pemekaran daerah hanya menjadi bajakan kepentingan elite politik dan birokrasi lokal.  ''Pemekaran daerah bermakna jabatan politik dan birokrasi baru dan APBD baru yang kemudian menjadi "bacakan" bagi elit politik dan birokrasi daerah tersebut,'' ungkap dia.

Ia menegaskan pemekaran daerah hanya sedikit sekali  manfaatnya bagi  perbaikan kesejahteraan masyarakat setempat.

Dahnil  mengingatkan agar kasus demonstrasi yang merenggut nyawa masyarakat Musi Rawas Sumatera Selatan  yang menuntut pemekaran tidak boleh kembali terulang. Ia mengimbau masyarakat  untuk  hati-hati dan jangan mau tertipu dengan syahwat pemekaran yang ditiupkan oleh elite politisi dan birokrasi lokal.

''Pemekaran daerah sama sekali tidak memberikan kebermanfaatan ekonomi secara langsung bagi masyarakat dalam jangka pendek maupun panjang.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement