REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden PKS, Anis Matta meminta mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di luar negeri jangan hanya jadi penonton, tetapi hendaknya menyiapkan diri menyongsong perubahan dunia, dan posisi Indonesia akan menjadi satu kekuatan ekonomi dunia.
"Saat ini terjadi peralihan peran dalam tatanan dunia. Negara-negara Barat dan AS sedang mengalami penurunan atau decline sementara negara-negara berkembang, terutama negara-negara Muslim sedang mengalami musim semi," kata Anis Matta dalam pertemuan dengan Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Amman, Yordania, Selasa (30/4) malam waktu setempat.
Pertemuan tersebut juga dihadiri perwakilan Kedubes RI di Amman dan sejumlah mahasiswa Malaysia dan Thailand. Pertumbuhan demografi Eropa, menurut Anis, seperti piramida terbalik. Sebab, generasi tua yang sudah tidak produktif sangat banyak jumlahnya.
Sementara generasi muda yang produktif, menurut Anis jumlahnya sangat kecil karena mereka tidak mampu menopang kesejahteraan para generasi tua. Anis menyebutkan, kondisi itu sangat kontras dengan Indonesia yang didominasi oleh generasi muda, sekitar 60 persen yang berusia di bawah 45 tahun. "Mereka adalah angkatan kerja yang produktif dan menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujarnya.
Perubahan peran ini, kata Anis, harus diantisipasi agar para pemuda Indonesia dapat ikut berperan dan tidak hanya menjadi penonton. Menurut Anis, Indonesia sebagai sebuah kekuatan ekonomi baru banyak investor mulai mengalihkan pandangan ke Indonesia. "Skala ekonomi kita sangat besar. PDB kita merupakan separuh dari PDB Asean," katanya.