REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Untuk menekan biaya kampanye, pendanaan bisa dilakukan dengan cara kolektif. Menurut fungsionaris DPP Partai Gerindra, Ferry Julianto, caranya dengan mengumpulkan anggaran dari beberapa calon anggota legislatif dari partai yang sama.
"Kalau mau jujur, dengan sistem proporsional terbuka, sebenarnya biaya kampanye itu bisa kolektif, misalnya untuk biaya atribut partai," ujar Ferry Juliantono di Jakarta, Rabu (1/5).
Menurut dia, seorang caleg dengan biaya minim pasti membutuhkan partisipasi dari caleg lain yang satu partai, oleh karena itu dana dapat dikumpulkan secara kolektif untuk beberapa kebutuhan.
"Misalnya saya, tidak mungkin kampanye jungkir balik sendirian. Di Cirebon itu ada enam daerah pemilihan, kalau calon lain kami ajak, tentu mereka berpartisipasi, termasuk juga anggota DPR, DPD atau DPRD di dapil tersebut," katanya.
Menurut Ferry, caleg tidak hanya dapat mengandalkan anggaran dalam berkampanye, namun juga strategi untuk menembus basis-basis suara dari partai lain.
"Kalau saya kampanye di basis partai lain, saya harus punya cara khusus, menggunakan kiat-kiat lain yang tidak hanya dianalogikan dengan uang," katanya.
Selain itu, lanjut dia, caleg saat ini kerap menggunakan jasa konsultan politik untuk mematangkan rencana kerja agar lebih efektif dan efisien, yang secara tidak langsung dapat menekan biaya kampanye.
Dengan jasa konsultan politik, menurut Ferry, seorang caleg tidak hanya asal membeli banyak atribut dengan biaya yang cenderung naik, namun memiliki strategi kampanye yang tepat sasaran.