Rabu 01 May 2013 15:09 WIB

Ribuan Buruh Blokir Jalan Menuju Bandara Soetta

Rep: Nurhamidah/ Red: Mansyur Faqih
  Ribuan buruh berunjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional atau yang biasa disebut 'May Day' di jalan MH. Thamrin, Jakarta, Rabu (1/5).   (Republika/Yasin Habibi)
Ribuan buruh berunjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional atau yang biasa disebut 'May Day' di jalan MH. Thamrin, Jakarta, Rabu (1/5). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Ribuan pekerja yang tergabung melakukan aksi orasi memperingati hari buruh sedunia (May Day), Rabu (1/5). Mereka memblokir jalan menuju Bandara Soekarno Hatta. 

Para buruh berusaha memaksa masuk area Pintu M1 Bandara Soetta namun tidak berhasil karena ketatnya pengamanan dari pasukan kepolisian. Aksi tersebut hanya sampai pada radius dua kilometer dari Pintu M1. Yaitu Jalan Marsekal Suryadharma, Neglasari, Kota Tangerang, Rabu (1/5).

Sejumlah buruh berdatangan dengan membawa atribut dan bendera untuk mendukung aspirasinya. Terlihat ribuan buruh mengendarai sepeda motor dan beberapa kendaraan roda empat. 

Saat melakukan aksinya, rombongan buruh melalui Jalan Marsekal Suryadarma, Neglasari, Kota Tangerang dengan melawan arah. Sehingga mengakibatkan terjadi kemacetan di beberapa jalan yaitu dari Jalan Suryadarma, Jalan Sintanala dan Jalan Daan Mogot. 

Sejumlah buruh melakukan orasi di hadapan barikade kepolisian dan memaksa menerobos masuk menuju pintu M1. Dalam orasinya, koordinator buruh mengatakan akan terus bertahan apabila tidak diizinkan mendekati pintu M1.

"Semakin lama pihak kepolisian menahan kami, maka akan semakin lama kami berada di sini," kata Koordinator Lapangan Aksi Buruh, Kusna Adi Putra. 

Ia juga mengatakan kalau para buruh tidak memiliki masalah dengan polisi. Sehingga mereka memaksa agar diizinkan menuju Pintu M1 untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah.

Dalam orasinya, buruh mengajukan tuntutan dan menolak sejumlah kebijakan pemerintah. "Kita menolak kenaikan BBM, menghapus sistem kerja kontrak (outsourcing), dan menolak upah murah," ucapnya. 

Menurutnya, massa ingin masuk menuju area bandara karena menganggap Angkasa Pura II sebagai perusahaan BUMN yang paling banyak melanggar tuntutan upah para buruh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement