REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Unit Pelayanan (UP) Transjakarta menyiapkan pengalihan rute dalam mengantisipasi rencana demo besar-besaran memperingati May Day, Rabu (1/5). Meski begitu, UP Transjakarta memastikan seluruh bus di semua koridor akan tetap beroperasi seperti biasa. Namun, jika jalur bus Transjakarta tak dapat dilintasi, pengalihan rute pun telah disiapkan.
Kepala Unit Pelayanan (UP) Transjakarta, Muhammad Akbar mengatakan, akan terus memantau kondisi di lapangan. Jika masih ada jalan lain yang bisa untuk dilintasi maka operasional hanya akan dialihkan. Namun jika sudah tidak bisa dilintasi maka terpaksa operasional dihentikan sementara. "Kita siapkan pengalihan rute. Tapi, kalau sampai tak bisa dilintasi lagi kami hentikan operasionalnya sementara," ujar Akbar, seperti dilansir situs beritajakarta.
Pengalihan yang disiapkan untuk koridor satu (Blok M-Kota) yakni, bus dialihkan melalui Jl Mas Mansyur-Jl Abdul Muis-Harmoni. Sehingga bus tidak akan berhenti di beberapa halte mulai dari Halte Bendunganhilir hingga Halte Monas. Kemudian untuk koridor IX (Pinangranti-Pluit) bus akan dialihkan melalui jalan tol mulai dari Semanggi hingga Slipi.
"Tentu akan kita lihat situasi di jalan. Jika tingkatan semua jalan di blok, maka kita lakukan stop operasi. Tapi bus tidak pulang ke depo, melainkan kembali ke ujung koridor. Sehingga setelah jalan bisa dilintasi kembalil bus akan mudah untuk beroperasi," katanya.
Pengalihan rute, kata Akbar, akan fokus di dua koridor tersebut. Sebab buruh akan berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan long march ke beberapa titik, seperti Istana Negara, gedung MPR/DPR, serta beberapa kantor kementerian. Lalu, koridor II (Pulogadung-Harmoni) yang diprediksi turut terkena imbas demo buruh," katanya.
Ditambahkan Akbar, pihaknya juga mengantisipasi jika bus terjebak di tengah-tengah kerumunan massa. Sebab, tidak menutup kemungkinan bus yang terjebak itu akan dirusak massa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
