REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PP-PA), Linda Amalia Sari Gumelar, mengimbau para perempuan untuk aktif dalam ranah politik agar bisa mewarnai kebijakan serta memperhatikan masalah gender dan perlindungan anak.
"Kejar ketertinggalan perempuan dalam bidang politik," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar di Jakarta, Selasa (30/4).
Dia menjelaskan, dia akan terus aktif meminta partai politik untuk memberi peluang lebih besar dalam memberikan kesempatan pada perempuan, termasuk dalam pencalonan pada pemilu mendatang. "Untuk itu, kita harus mendorong keterwakilan 30 persen perempuan dalam Pemilu 2014," katanya.
Menurutnya, di Indonesia, keterwakilan perempuan tidak pernah mencapai angka 30 persen. Hasil terbesar terjadi pada pemilu 2009 yang menghasilkan angka 18 persen dari total 560 anggota legislatif. "Ini pun atas kerja keras dan dukungan berbagai pihak dan gerakan perempuan meski hasilnya ternyata tidak merata."
Dia mengatakan bahwa terjadi tren inkonsistensi pada keterpilihan perempuan. Semakin ke tingkat lokal, keterpilihan anggota legislatif semakin banyak didominasi laki-laki. "Bahkan, di sejumlah daerah pemilihan, masih ada yang tidak mendudukkan perempuan sebagai wakil terpilih sama sekali," katanya.