Selasa 30 Apr 2013 22:48 WIB

5 Ribu Lebih Buruh Siap Kepung Bandara Soekarno Hatta

Rep: Nurhamidah/ Red: Djibril Muhammad
 Pekerja berteriak menuntut penghapusan outsourcing dan kenaikan upah dalam aksi unjuk rasa peringatan Hari Buruh di Jakarta, Selasa (1/5).  (AP Photo/Achmad Ibrahim)
Pekerja berteriak menuntut penghapusan outsourcing dan kenaikan upah dalam aksi unjuk rasa peringatan Hari Buruh di Jakarta, Selasa (1/5). (AP Photo/Achmad Ibrahim)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sejumlah 5 ribulebih buruh berencana melakukan aksi pengepungan dan pemboikotan aset-aset vital negara yaitu Bandara Soekarno Hatta. Aksi tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Buruh Sedunia atau May Day yang jatuh pada Rabu besok (1/5).

Koordinator Aksi dari Gerakan Rakyat Anti Kapitalisme (GERAK) dan Ketua Umum Federasi Serikat Buruh Karya Utama (FSBKU), Koswara memaparkan persiapan untuk aksi sudah direncanakan sejak dua bulan lalu.

Sebelumnya sudah melakukan sosialisasi kepada berbagai kawasan industri baik melalui selebaran maupun orasi langsung. Sosialisasi dilakukan sebanyak empat kali yang disebut Pra May Day.

"Masa akan bergerak dari berbagai titik, dari Kabupaten sekitar 3000 orang. Akan bergabung dengan masa dari Kota Tangerang, total diperkirakan 5000 orang dan akan bertambah," kata Koswara saat ditemui di Desa Sukamulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Selasa (30/4).

Sekitar 3 ribuburuh akan bergerak dari titik pertama yaitu di Depan PT Ching Luh atau Polsek Cikupa, Kabupaten Tangerang. Sejumlah masa dari Kabupaten Tangerang tersebut menggunakan sepeda motor atau mobil menuju Kantor Pusat Pemerintahan (Puspem) Kota Tangerang.

Sementara titik kedua yaitu masa dari Kota Tangerang akan berkumpul di depan kawasan industri Jalan Mohammad Toha, Priuk, Kota Tangerang. Mereka akan melakukan long march menuju kantor Puspem wali kota Tangerang dan bersatu dengan masa lainnya.

"Start dari Pemkot jam 10 pagi, semua kendaraan baik roda dua dan lainnya disimpan disana, lalu kami long march menuju sasaran utama pintu M1 bandara," ucapnya.

Menurutnya, masa yang akan melakukan aksi tidak hanya dari kawasan Tangerang. Tetapi dari Jakarta, Karawang, Bandung, dan petani dari Garut, Tasik dan Ciamis.

Koswara mengatakan masa yang akan melakukan aksi tidak hanya dari kaum buruh tetapi dari para petani, nelayan, mahasiswa, masyarakat adat, dan perempuan yang ingin ikut serta dalam menuntut haknya.

Di antaranya dari Koferensi Pergerakan Rakyat Indonesia Petani Nelayan (KPRI), Konferensi Serikat Nasional (KSN), Federasi Serikat Buruh Karya Utama (FSBKU), Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia, Paguyuban Universitas Indonesia, dan yang lainnya.

Menurut Koswara, alasan melakukan aksi di area Bandara Soekarno Hatta adalah Bandara Soetta sama seperti istana merupakan aset vital negara dan simbol kekuasaan. "Kami sudah sering melakukan aksi di depan istana tapi hasilnya sama saja, sekarang kami lakukan di bandara," paparnya.

Selain itu, pada Rabu besok ada rencana Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono akan bertolak ke Sidoarjo dan Surabaya diharapkan akan menemui para buruh yang melakukan aksi. "Meskipun nantinya presiden berangkat dari Bandara Halim, kami harap bisa menemui presiden," tambahnya.

Dalam aksinya, para buruh akan membawa poster bergambarkan gurita yang merupakan simbol kapitalisme. Ia menambahkan sudah berupaya untuk mengajak semua kaum buruh untuk terjun bergabung melakukan aksi tersebut.

Sejumlah perusahaan sudah mendapat surat himbauan agar mengizinkan buruh untuk berperan serta. Koswara mengatakan sejumlah atribut pendukung aksi sudah dipersiapkan. Diantaranya sejumlah baliho dan spanduk.

Adapula 200 poster, 500 bendera, sound system untuk orasi dengan 10.000 watt. Serta disiapkan pula dua buah mobil komando. Selain itu, aksi akan didampingi 400 orang barisan pelopor yang merupakan pasukan khusus dari GERAK.

"Jika pemerintah punya aparat keamanan, kami punya barisan pelopor sebagai garda terdepan dalam aksi," ungkapnya.

Menurutnya, barisan pelopor akan berada pada barisan terdepan yang melindungi buruh dan pelaku aksi lainnya. Barisan pelopor sudah terlatih untuk menghadapi situasi apapun apabila terdapat kejadian yang tidak diinginkan.

"Untuk 1 Mei, kami instruksikan perusahaan stop produksi, mesin berhenti, para buruh jangan ada yang di rumah atau kontrakan, tapi turun ke jalan," tegasnya.

Hal itu karena untuk memperjuangkan nasibnya sebagai buruh. Ia juga mengatakan sudah memberikan surat kepada Polresta Tangerang terkait aksi yang akan dilakukan pada Rabu nanti. Surat tersebut juga merupakan tembusan untuk ke Polda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement