Selasa 30 Apr 2013 18:04 WIB

Kereta 'Ajaib' Jalan Sendiri, Ini Jawaban Sementara

PT Kereta Api Indonesia (Ilustrasi)
Foto: Antara
PT Kereta Api Indonesia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi IV Semarang menyatakan hasil pemeriksaan petugas pemeriksa menyebutkan lokomotif 'ajaib' yang berjalan tanpa masinis akibat faktor human error.

"Kami sudah memeriksa dan meminta keterangan terhadap lima petugas yang melakukan pemeriksaan terhadap lokomotif itu sebelum kejadian (28/4)," kata Kepala Humas PT KAI Daops IV Semarang, Surono, di Semarang, Selasa.

Berdasarkan pemeriksaan terhadap lima petugas KAI itu, kesimpulan sementara ditemukan adanya unsur kelalaian dari petugas yang tidak melakukan sejumlah prosedur pemeriksaan lokomotif sebagaimana mestinya.

Surono menjelaskan prosedur pemeriksaan lokomotif meliputi banyak hal. Salah satunya petugas harus mencabut handle accelerator saat akan keluar dari lokomotif yang dalam keadaan mesin hidup.

"Prosedur pemeriksaan lokomotif kan banyak,'' katanya. ''Salah satu yang tidak dilakukan petugas yang memeriksa saat itu ya tidak mencabut 'handle accelerator' lokomotif jika ditinggalkan dalam kondisi mesin hidup.''

Namun, ia mengatakan kesimpulan itu masih bersifat sementara dan akan dikembangkan lagi secara mendalam termasuk memeriksa lokomotif. Ini mengingat penyebab pasti lokomotif berjalan sendiri hingga kini belum ditemukan.

Lokomotif CC 20328, Minggu (28/4) pukul 04.00 WIB, sebelumnya meluncur tanpa masinis saat tengah dipanaskan di Depo Stasiun Poncol. Lokomotif meluncur hingga melewati 10 perlintasan dan dua stasiun yakni Jerakah dan Mangkang.

Beruntung tidak ada korban jiwa akibat meluncurnya lokomotif itu tanpa masinis yang menempuh jarak sekitar 17,2 kilometer itu. Lokomotif meluncur sebelum akhirnya terhempas keluar jalur akibat kecepatan tinggi di lintasan yang menikung.

Lokomotif 'ajaib' itu terhempas keluar jalur di Desa Nolokerto, Kaliwungu, Kendal. Hempasannya menyebabkan enam rumah dan satu kandang kambing milik warga sekitar rusak terkena serpihan batu akibat hempasan lokomotif itu.

"Kami luruskan bahwa lokomotif itu tidak jatuh menimpa kandang kambing ataupun rumah warga. Kerusakan rumah dan kandang kambing yang berada di sisi rel itu akibat serpihan batu saat lokomotif terhempas," kata Surono.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement