Selasa 30 Apr 2013 21:05 WIB

Warga Yogya Borong Premium

Rep: Neni Ridarineni/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Sejumlah kendaraan antre mengisi bahan bakar jenis pertamax akibat habisnya BBM bersubsidi di salah satu SPBU di jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, Senin (26/11). (Republika/Agung Fatma Putra)
Sejumlah kendaraan antre mengisi bahan bakar jenis pertamax akibat habisnya BBM bersubsidi di salah satu SPBU di jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, Senin (26/11). (Republika/Agung Fatma Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diduga mulai memborong premium karena mengira harga premium akan mulai naik per 1 Mei 2013.

Masyarakat pun sempat panik dan membeli premium sejak Selasa (30/4) pukul 06.00-10.00. Padahal persediaan premium maupun solar di SPBU kami masih cukup. 

"Tapi setelah ada pidato Presiden SBY bahwa BBM belum tentu naik besok, akhirnya setelah pukul 10.00 tadi , sudah tidak ada yang antre lagi,''kata Pengelola SPBU Melati Sleman Hartoyo pada Republika, Selasa (30/4).

Lebih lanjut, dia mengatakan saat ini di SPBU Melati persediaan solar masih sebanyak 42 kilo liter, sedangkan premium sebanyak 30 kiloliter. ''Tentu saja hal itu kami harapkan bisa cukup sehari. Karena pengeluaran solar maupun premium per hari hanya sekitar 16 kilo liter,"ujarnya.

Kalau terjadi permintaan yang tinggi untuk premium maupun solar, Hartoyo mengakui akan meminta kiriman lagi dari Pertamina. Marketing Branch Manajer Pertamina Cabang Yogyakarta Nur. M. Zain mengakui tadi pagi ada beberapa SPBU yang kehabisan premium karena banyak pembeli premium dalam jumlah banyak.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement