REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bahan bakar minyak (BBM) jenis premium belum juga dinaikkan oleh pemerintah namun premium mulai sulit diperoleh di Yogyakarta.
Berdasarkan pengamatan Republika Online, sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Yogyakarta kehabisan stok premium. Bahkan SPBU yang masih memiliki stok premium antrean kendaraan mengular.
Sejumlah SPBU yang kehabisan premium antara lain di Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Bugisan dan Jalan Pramuka Yogyakarta serta beberapa SPBU di perbatasan Yogya seperti SPBU Klajuran Jalan Wates.
Menurut Bagyo, seorang penjaga SPBU di Yogyakarta, habisnya premium tersebut telah terjadi sejak semalam. Menurutnya, pasokan dari Pertamina belum juga dikirim sehingga pihaknya kehabisan premium.
"Pasokan belum datang sehingga premium habis," ujarnya, Selasa (30/4).
SPBU tersebut kehabisan premium namun ada diantara mereka yang masih menjual Pertamax.
Antrean kendaraan bermotor tidak terelakkan di sejumlah SPBU yang masih memiliki stok premium. Di SPBU Bener, Tegalrejo, Yogyakarta misalnya. Antrean sepeda motor yang akan membeli premium mencapai 700 meter. Di SPBU Lowanu Yogyakarta, antrean kendaraan juga tak terhindarkan. Antrean kendaraan mencapai 500 meter lebih.
Kesulitan mencari premium tersebut juga dialami oleh sejumlah pengecer BBM. Akibatnya mereka mulai menaikkan harga BBM eceran. Mukijab (50) seorang pengendara sepeda motor terpaksa membeli bensin eceran di daerah Bugisan, Wirobrajan sebesar Rp 6.500/liter.
"Di SPBU habis, terpaksa membeli eceran meski harganya mahal," katanya.
Mardiyanto, seorang pengecer BBM di wilayah Mantrijeron, Yogyakarta mengaku sulit kulakan bensin di SPBU. Menurutnya, selama ini setiap kulakan di SPBU bisa membeli maksimal 20 liter. Namun sejak semalam, SPBU membatasi pembelian maksimal 10 liter.