Selasa 30 Apr 2013 13:00 WIB

Tayangan Kekerasan Pengaruhi Karakter Anak

Anak sedang menonton televisi (ilustrasi)
Foto: antara
Anak sedang menonton televisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar mengatakan tayangan televisi yang mengandung unsur kekerasan dapat mempengaruhi karakter anak saat yang menyaksikan siaran tersebut.

"Karena itu saya meminta Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI untuk memperhatikan tayangan yang mengandung unsur kekerasan," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar di Jakarta, Selasa (30/4).

Linda juga minta KPI untuk mengawasi siaran yang berbau kriminal, pelecehan seksual bahkan acara mistik yang kemungkinan memiliki dampak negatif pada anak.

Menurut Linda, media penayangan elektronik mempunyai dampak yang besar terhadap pola pikir penonton, khususnya anak. "Tayangan televisi juga turut membentuk watak penonton, khususnya anak," katanya.

Linda berharap, KPI dapat melindungi anak dari siaran televisi yang kurang baik untuk anak.

Selain itu, Linda juga menyesalkan banyaknya tayangan televisi yang sering menggunakan anak sebagai objek krimininal, pelecehan seksual, bahkan seringkali digunakan sebagai objek lawakan.

Menurutnya, lawakan dengan menggunakan anak sebagai objek bahan tertawaan bukanlah hal yang lucu. Linda juga melarang keras pihak penyiar yang tidak memburamkan wajah anak kecil yang menjadi korban maupun pelaku kriminal.

"Jika wajah mereka tidak diburamkan, tentu saja akan merusak masa depan mereka," katanya.

Sementara itu, Linda menambahkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah menandatangani nota kesepahaman dengan KPI terkait pengawasan penyiaran untuk melindungi anak-anak dari tayangan yang kurang baik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement