Selasa 30 Apr 2013 10:16 WIB

Bentrok Polisi-Demonstran, Empat Warga Sumsel Tewas

Rep: Maspril Aries/ Red: A.Syalaby Ichsan
Bentrok/ilustrasi
Foto: pesatnews
Bentrok/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Aksi unjuk rasa untuk memperjuangkan pemekaran daerah otonomi baru (DOB) Musi Rawas Utara (Utara) yang berlangsung sejak Senin siang (29/4) menelan korban jiwa.

Aksi yang diawali dengan memblokir jalan lintas Sumatera (Jalinsum) Km. 72 di Kecamatan Rupit tersebut berlangsung sampai malam hari dan mengakibatkan empat orang warga tewas.

Ketua Presidium Pemekaran Muratara M Ibrahim yang dihubungi Republika, Selasa (30/4) mengatakan, “Sampai semalam ada empat warga tewas dan satu orang kritis sekarang dirawat di RS Sobirin Lubuklinggau.”

Empat warga yang tewas menurut Ibrahim adalah Fadilah berusia sekitar 50 tahun warga Desa Pantai, Son berusia sekitar 30 tahun warga Kelurahan Rupit, Suharto berusia sekitar 25 tahun dan Rinto berusia sekitar 20 tahun keduanya juga warga Kelurahan Rupit.

Menurut Andi warga Desa Maur, empat korban yang tewas semalam langsung dibawa ke rumah sakit di Lubukinggau dan langsung dilakukan visum sampai Selasa subuh sekitar pukul empat. “Jenazah langsung kembali dibawa ke Rupit dan rencananya akan dikebumikan siang ini,” katanya.

Korban tewas setelah sebelumnya terjadi bentrok antara pengunjuk rasa dengan polisi yang mengamankan aksi. Bentrok terjadi Senin malam sekitar pukul 21.30 WIB. Polisi berupaya membubarkan aksi massa dengan melakukan tembakan peringatan ke atas.

Namun massa bertahan memblokir jalan. Akhirnya bentrok terjadi, warga melakukan pelemparan kepada polisi  menggunakan batu. Massa yang marah melakukan perlawanan, membakar dua unit mobil patroli polisi. Akibat bentrok tersebut ada warga yang tewas dan luka-luka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement