REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Dalam upaya untuk menurunkan tingkat kemiskinan di Indonesia, Kementerian Sosial akan melakukan uji coba dengan membentuk lima daerah menjadi kabupaten/ kota sejahtera. Lima daerah ini akan menjadi pilot project dan diluncurkan pada Mei mendatang.
Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengatakan, lima kabupaten/ kota yang akan menjadi pilot project pada Mei 2013 yakni Kota Payakumbuh, Sukabumi, Kabupaten Sragen, Kabupaten Berau, dan Kabupaten Bantaeng.
"Lima kabupaten/ kota ini akan menjadi contoh bagi daerah lain dan kedepannya bisa tersebar di seluruh wilayah di Indonesia," ujarnya, Senin (29/4).
Salim menjelaskan, program tersebut nantinya akan membangun pelayanan terpadu satu pintu. Pelayanan tersebut melayani masalah pengangguran dan kesehatan bagi seluruh warga, termasuk lansia dan anak-anak dengan melibatkan relawan dan pekerja sosial.
Dengan pelayanan satu pintu tersebut, warga masyarakat yang membutuhkan bantuan bisa datang ke tempat-tempat yang sudah ditunjuk.
Menurut Salim, banyak negara-negara yang sudah melaksanakannya dan berhasil, sehingga dengan diterapkannya program ini bisa mensejahterakan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan.
Apabila program ini sudah berjalan, diharapkan angka pengangguran di kabupaten/ kota yang bersangkutan akan menurun, tidak ada konflik, ramah bagi lansia dan anak-anak, dan ada kemudahan akses bagi para difabel.
Kerja sama antara pemerintah pusat, daerah, dan organisasi sosial sangat dibutuhkan untuk menjaankan program ini. Untuk mewujudkan program tersebut, Kemensos akan mempersiapkan sumber daya manusia melalui pekerja sosial dan relawan.
Salim mengakui, dengan permasalahan sosial yang cukup kompleks, jumlah pekerja sosial di Indonesia masih sangat kurang. Sehingga, Kemensos bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan agar sejumlah perguruan tinggi di Indonesia membuka bidang studi kesejahteraan sosial dan memperbanyak relawan yang sudah memahami pekerjaan di bidang sosial.
"Kami memiliki 37 perguruan tinggi yang memiliki bidang studi kesejahteraan sosial, kami juga sudah bekerjasama dengan perguruan tinggi di Australia dan Kanada," ujarnya.
Saat ini jumlah angka kemiskinan mencapai 11 persen, Salim berharap jumlah tersebut bisa menurun menjadi sepuluh persen di akhir 2013. Pada 2014 mendatang angka kemiskinan bisa mencapai delapan persen.
Dengan jumlah pekerja sosial yang terbatas dan permasalahan yang besar, Salim optimis tingkat kemiskinan dan masalah sosial di Indonesia bisa berkurang tiap tahunnya.