REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, mengakui agak sulit untuk menerapkan dua harga untuk BBM. Meskipun, kebijakan itu sebetulnya terbaik.
“Dua harga itu sebetulnya terbaik, tapi secara operasional sulit sekali,’ katanya, Senin (29/4). Ia mengatakan pemerintah mendalami satu harga. Menurutnya, penolakan terhadap dua harga tak hanya datang dari masyarakat tetapi juga SPBU yang menghendaki satu harga.
Karena itu, proses pengambilan keputusan sangatlah hati-hati, harus terukur seperti sisi inflasinya, masyarakat yang terkena dampak kenaikan BBM. “Ini semua harus kita hitung dengan matang,” katanya.
Besar kemungkinan pengumuman terkait kebijakan BBM akan dilakukan pada saat musrembang besok, Selasa (30/4). “Dengarkan dulu besok,” katanya.
Menko Kesra, Agung Laksono pun menyiratkan penerapan kebijakan BBM pada satu harga saja. “Arahnya ke sana,” katanya. Ia mengatakan kompensasi kepada masyarakat yang terkena dampak tentu akan dibahas kembali bersama DPR. Sebab, hampir dipastikan membutuhkan tambahan anggaran yang tidak sedikit. Apalagi ada tiga program utama pemerintah yang akan disokong demi kompensasi BBM. “Ini sedang dicari rumusannya,” katanya.