REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Komisi B DPRD Maluku menduga terjadinya kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama jenis minyak tanah dan solar beberapa pekan terakhir ini akibat adanya isu kenaikan harga mulai awal Mei 2013.
"Kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan pihak Pertamina yang menyatakan penyaluran BBM ke APMS sudah sesuai kuota, tapi di tingkat pengecer justeru terjadi kekurangan BBM," kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Maluku Edwin Huwae di Ambon, Senin (29/4).
Kondisi seperti ini, menurut dia, juga menimbulkan dugaan adanya aksi penimbunan yang dilakukan oknum-oknum tertentu agar bisa menjual BBM dengan harga lebih tinggi pada awal Mei 2013.
Sehubungan dengan dugaan-dugaan tersebut, DPRD Maluku meminta aparat kepolisian agar mengusut tuntas para oknum pelaku yang diduga kuat melakukan penimbunan sehingga membuat warga semakin sulit mendapatkan minyak tanah dan solar.
"Apalagi kalau terbukti ada oknum-oknum tertentu yang melakukan penimbunan maka mereka harus diciduk untuk menjalani proses hukum," kata Edwin.
Kelangkaan BBM di Pulau Ambon dan sekitarnya semakin dirasakan warga sehingga pihak Pertamina mengerahkan sejumlah mobil-mobil tangki BBM untuk menjual minyak tanah pada beberapa lokasi sejak pekan lalu.