Senin 29 Apr 2013 07:14 WIB

Pemkot Surabaya Tutup Lokalisasi Tambak Asri

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Heri Ruslan
Walikota Surabaya Tri Rismaharini
Walikota Surabaya Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secara resmi telah menutup area lokalisasi di Jalan Tambak Asri, Ahad (28/4) malam. Ke depan, para wanita tunasusila yang berada di kawasan itu akan diberikan uang sangu untuk memulai usaha.

Dalam acara itu, diselenggarakan juga ceramah serta doa bersama. Aparat gabungan mulai dari TNI, polisi dan satpol pp tampak mengamankan area tersebut. Menurut data, di wilayah Tambak Asri ada 354 wanita tuna susila dan 96 mucikari. 

Wali Kota  Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, portitusi yang berdiri sejak 1959 itu membawa dampak negatif pada generasi muda. Selain itu, masyarakat juga mendukung upaya tersebut.

"Rencannya lokalisasi Dolly juga akan kami tutup, saya sudah tahu strateginya," kata Risma usai menghadiri acara peresmian penutupan Tambak Asri.

Dia menyebutkan, akhir tahun ini, lokalisasi Dolly akan segera ditertibkan. Dengan begitu, dia mengklaim, Kota Surabaya dapat terbebas dari seks bebas itu.

Namun, dia mengakui, dalam penutupan ini, masih ada kendala keuangan yang dialaminya. Karena, anggaran yang didapatnya dari Pemerintah pusat dan provinsi Jatim masih belum cair sepenuhnya.

"Nanti tanggal 10 Mei besok, akan kami selesaikan," ujarnya.

Ketua RW 06 Tambak Asri, Subandi mengatakan, awalnya sempat ada pertentangan dari pihak WTS dan mucikari. Namun setelah diberi pengertian, mereka akhirnya paham. Dia juga mengatakan, para mucikari yang ada di wilayahnya secara turun temurun diwarisi oleh orang tuannya.

Hal itu yang mungkin dinilai negatif oleh walikota Risma. Karena, nantinya banyak anak-anak yang terpangaruh dan terus memelihara tradisi tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement