Ahad 28 Apr 2013 14:23 WIB

KRL Tak Berhenti di Stasiun UI Akibat Tiket

Rep: Alicia Saqina/ Red: A.Syalaby Ichsan
  Seorang calon penumpang kereta api listrik (KRL) menggunakan tiket elektronik (e-ticketing) di Stasiun Jakarta Kota, Selasa (23/4).    (Republika/Prayogi)
Seorang calon penumpang kereta api listrik (KRL) menggunakan tiket elektronik (e-ticketing) di Stasiun Jakarta Kota, Selasa (23/4). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kereta Rel Listrik (KRL) jurusan Bogor-Stasiun Kota Jakarta tidak berhenti di Stasiun Universitas Indonesia (UI) sejak tiga hari lalu. Mulai Kamis (25/4), KRL hanya berlalu melewati Stasiun UI sebagai salah satu titik pemberhentian itu.

 

Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero Mateta Rizalulhaq mengatakan, untuk sementara KRL melangsungkan perjalanannya tanpa berhenti di Stasiun UI. ''Saat ini (KRL yang tidak berhenti), sedang diujicoba di stasiun-stasiun yang tidak steril,'' ujar Mateta kepada Republika, Ahad (28/4).

Ia mengatakan, tidak dihentikannya KRL di Stasiun UI terkait pemberlakuan sistem pertiketan baru yaitu, tiket elektronik (e-Ticketing).Mateta menjelaskan, PT KAI menilai stasiun tersebut belum steril dari aktifitas warga stasiunnya yang penuh dari selain aktivitas para pengguna jasa kereta api.

KAI menilai, masih banyak aktivitas pihak lain yang tidak menunjang kegiatan perkeretaapian di Stasiun UI. Salah satunya, perdagangan. Sedangkan tujuan dari akan diberlakukannya e-Ticketing nanti ialah, untuk ketertiban dan kebaikan segala hal yang terkait dengan kelancaran layanan kereta api.

''Sesuai dengan Undang-undang Perkeretaapian nomor 23 tahun 2007, aktivitas di stasiun itu hanya untuk penumpang atau pengguna jasa kereta api yang bertiket,'' tegasnya.

Ia menjelaskan, terkait ketertiban aktivitas pedagang yang saat ini masih memenuhi di sejumlah stasiun, KAI akan mengembalikan fungsi peruntukkannya. ''Yang sewa-menyewanya masih hidup, itu dikembalikan,'' kata Mateta. Aktivitas perdagangan ini ialah, aktivitas yang menggunakan lahan stasiun, seperti ruko-ruko yang ada di peron.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement