Ahad 28 Apr 2013 08:59 WIB

Belasan Balita di Malang Alami Gizi Buruk

Gizi buruk (Ilustrasi).
Foto: IST
Gizi buruk (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak 15 dari 67.486 bayi berusia di bawah lima tahun di Kota Malang, Jawa Timur, mengalami gizi buruk.

"Setiap tahun jumlah penderita gizi buruk di daerah ini terus menurun dan tahun ini masih menyisakan sekitar 15 balita," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang Supranoto di Malang, Ahad (28/4).

Tahun 2011, balita yang mengalami gizi buruk sebanyak 72 jiwa dan tahun 2012 turun menjadi 28 balita. "Balita yang menderita gizi buruk tersebut sebagian besar memang dari keluarga miskin yang minim pemahaman tentang asupan gizinya bagi balita," katanya.

Oleh karena itu, lanjutnya, penanganannya harus melibatkan sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait, baik yang menangani masalah kemiskinan, kesehatan serta sosial.

Selain bekerja sama dengan SKPD terkait lainnya, lanjut Supranoto, Dinkes juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp547 juta untuk penanganan masalah gizi buruk dengan cara memberikan suplemen makanan rehabilitasi serta multi vitamin.

Suplemen makanan rehabilitasi itu diberikan selama 90 hari hingga ada kenaikan berat badan. Dinkes akan terus melakukan pemantauan kesehatan para balita gizi buruk itu melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang tersebar di 57 kelurahan, bahkan di setiap RW.

Menanggapi masih adanya penderita gizi buruk di kalangan balita itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Malang Fransiska Rahayu Budiwiarti mengaku jika pihaknya akan memanggil Dinkes untuk mengetahui lebih detail kondisi balita yang menderita gizi buruk itu.

"Kita harus bekerja sama dengan berbagai instansi untuk menuntaskan permasalahan gizi buruk di Kota Malang. Kita akan menggali informasi secara detail dan mencari solusi terbaik bagaimana upaya kita agar Kota Malang ini terbebas dari balita gizi buruk," kata politisi dari Partai Demokrat itu menegaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement