Sabtu 27 Apr 2013 17:57 WIB

Polres Gresik Siagakan Tiga Personil di Setiap SPBU

 Petugas menyosialisasikan uji coba pengoperasian SPBU khusus sepeda motor dan kendaraan umum (plat kuning) di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (26/4).    (Republika/Aditya Pradana Putra)
Petugas menyosialisasikan uji coba pengoperasian SPBU khusus sepeda motor dan kendaraan umum (plat kuning) di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (26/4). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID,GRESIK--Kepolisian Resor Kabupaten Gresik, Jawa Timur menyiagakan tiga petugas untuk menjaga setiap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang ada di wilayah itu untuk mengantisipasi adanya pembelian secara besar-besaran imbas pembatasan solar.

Kepala Bagian Operasional Polres Gresik Kompol Harnoto, Sabtu di Gresik mengatakan penempatan tiga personil juga merupakan upaya antisipasi adanya kepanikan warga imbas isu pembatasan BBM jenis solar dan kenaikan harga.

"Kita menyiagakan petugas itu setelah rapat koordinasi dengan PT Pertamina Region V Surabaya di Aula Mapolres Gresik tadi siang, tujuannya untuk mencegah 'panic buying' warga imbas pembatasan BBM jenis solar dan kenaikan harga," katanya.

Penempatan petugas, juga sebagai langkah preventif sekaligus pengawasan dan sosialisasi ke masyarakat, agar tidak terjadi kepanikan yang dapat dimanfaatkan oknum dengan melakukan penimbunan BBM.

"Kita sudah berkomitmen dengan Pertamina dan pemilik SPBU agar jangan melayani dulu pembelian dengan skala besar, untuk mengantisiapasi adanya penimbun BBM," katanya.

Pihaknya juga akan melakukan pengecekan secara berkala dengan melihat laporan pasokan BBM dari Pertamina ke berbagai SPBU di Gresik, tujuannya untuk membandingkan fakta di lapangan.

Sementara itu, "Sales Executive" Wilayah III PT Pertamina Region V Surabaya, Muhammad Ivan S menjamin stok BBM jenis solar di total 38 SPBU wilayah Gresik aman dan tidak akan ada pembatasan.

"Untuk itu, kami minta masyarakat tidak perlu panik sehingga melakukan pembelian yang berlebihan," kata Ivan di Gresik.

Terkait adanya antrian di sejumlah SPBU, Ivan mengaku bukan karena adanya pembatasan, melainkan adanya kendala armada untuk mengirim solar ke setiap SPBU di Gresik.

"Adanya antrian juga karena pembeli yang panik kehabisan solar, padahal itu hanya isu di wilayah Gresik, sebab kami hanya sedang melakukan pengaturan," katanya.

Ivan mengaku, stok BBM jenis solar di Gresik sangat mencukupi, sebab berdasarkan data di PT Pertamina Region V Surabaya, permintaan BBM solar di Gresik rata-rata sebanyak 9 ribu liter hingga 10 ribu kilo liter/bulan.

"Saya juga heran mengapa ada antrian panjang di SPBU. Oleh karena itu kami meminta polisi membantu menjaga dan mensosialisaikan ke masyarakat agar tidak panik, serta belilah secukupnya," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement