Jumat 26 Apr 2013 00:22 WIB

BI Jabar Juga Akan Sistem Perbankan di Madrasah

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Djibril Muhammad
Bank Indonesia
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI, M Zaeni Aboe Amin, mengungkapkan ke depan BI akan menyesuaikan materi yang dibuat untuk pelajaran IPS dan ekonomi.

Sehingga, nantinya tidak hanya soal ekonomi syariah saja yang akan diajarkan. Namun, BI akan memberikan materi tentang dua sistem atau model perbankan. Yakni, konvensional dan syariah.

Menurut Zaeni, siswa madrasah akan memeroleh materi dua sistem perbankan. Agar, siswa madrasah bisa membandingkan kelebihan dan kekurangan masing-masing perbankan. Sehingga, mereka bisa memiliki keyakinan untuk memilih sistem mana yang sesuai dengan keyakinan mereka dan mana yang lebih baik.

"Nanti, akan masuk ada di dalamnya. Insya allah, ekonomi syariah juga ada," katanya usai Menandatangani Kesepahaman Bersama antara BI dan Kanwil Kemenag Jabar, Kamis (25/4).

Zaeni mengatakan, BI tidak hanya peduli pada masalah kualitas pendidikan saja. Namun, masalah kesehatan pun menjadi perhatian.

Khusus untuk pendidikan, programnya dijalankan terlebih dahulu karena sebelumnya, BI telah menandatangani MoU dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Yakni, meningkatkan kualitas pelajaran IPS di sekolah-sekolah.

"Tapi kalau untuk madrasah, BI baru menjalin MoU dengan Jabar. Jadi, Provinsi Jabar yang pertama kali," katanya.

Menurut Zaeni, semua madrasah di Jabar yang akan memeroleh materi tentang kebanksentralan pertama kali. Kalau ini sukses, maka akan dikembangkan di daerah lain di Indonesia.

Terkait dengan program ini, ia mengatakan, BI saat ini tengah menyusun bahan ajar tentang bank sentral untuk guru ekonomi SMA/ MA. Targetnya, materi ini bisa selesai pada pertengahan Mei 2013. Secara bertahap, BI pun akan menggelar pelatihan pada guru ekonomi di seluruh Indonesia pada Mei-Juni 2013.

"Untuk monitoring dan evaluasi pelaksanaan program edukasi kebanksentralan, akan digelar pada pertengahan atau akhir tahun ajaran 2013/2014," kata Zaeni.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement