REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Farid Wadjdy mengatakan, Provinsi Kaltim merupakan salah satu daerah di Indonesia yang rawan aksi terorisme. Sebab, menurutnya ada beberapa hal yang memicunya aksi terorisme terjadi.
"Di provinsi ini terdapat banyak fasilitas vital, seperti kilang minyak dan bandar udara di Balikpapan, perusahaan LNG, dan perusahaan pupuk di Bontang," ujar Warid Wadjdy yang membacakan sambutan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dalam pelantikan Forum Koordinasi Penanganan Terorisme (FKPT) di Samarinda, Kamis (25/4).
Di sisi lain, katanya, Kaltim yang wilayahnya sangat luas dan berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia, bisa menjadi tempat pelarian, penyelundupan senjata, dan sebagai markas pelatihan yang sulit dideteksi aparat.
Kaltim juga perlu terus waspada karena ada beberapa eks narapidana kasus Bom Bali telah menjalani hukuman dan ada pula yang telah dibebaskan dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Balikpapan.
Selain itu, ada indikasi keberadaan kelompok terorisme di Kabupaten Kutai Barat dan kegiatan eks napi kasus Bom Bali yang terdeteksi tinggal di Desa Sukaraja, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.