REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Kota Semarang menargetkan 20 tahun mendatang Semarang akan bebas dari banjir. Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang Agung Budi Margono mengatakan, banjir di Semarang disebabkan oleh menurunnya fungsi drainase.
Target bebas banjir tersebut didasarkan pada program pembangunan jangka panjang. Agung yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Khusus Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Induk Sistem Drainase Kota Semarang, mengatakan, pembangunan sistem drainase akan dilakukan secara bertahap.
"Konsep penanganan pengelolaan sistem drainase nanti dibagi menjadi empat bagian, sistem drainase Mangkang, sistem drainase Semarang Barat, sistem drainase Semarang Tengah, dan Semarang Timur," katanya kepada wartawan, Kamis (25/4).
Pembangunan drainase tersebut membutuhkan anggaran sebesar Rp 8,3 triliun. "Nilai itu masih dikaji lagi karena itu hitungan perencanaan tahun 2007, sedangkan perencanaan dan pembangunan baru dimulai tahun ini," katanya.
Empat sistem drainase tersebut membawahi 19 sub sistem dengan luasan daerah genangan yang berbeda. Luas genangan terbanyak terjadi di sistem drainase Mangkang yakni mencapai 1800 hektar.
Sementara itu, sistem drainase Semarang tengah luas genangan mencapai 1500 hektar dan di Semarang Timur sebanyak 1300 hektar. Sedangkan di Semarang Barat mencapai 566 hektar.