REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit malaria merupakan masalah kesehatan penting di dunia karena berdampak pada kualitas sumber daya manusia. Untuk mencegah penularan penyakit tersebut, Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan mengajak seluruh rumah sakit untuk ikut terlibat.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengatakan, rumah sakit harus ikut terlibat dalam melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap penyakit mematikan ini. Sebab, kata dia, pencegahan yang dilakukan perorangan saja tidak cukup.
"Rumah sakit itu yang mesti disinkronkan," kata dia dalam acara peringatan hari malaria sedunia di Jakarta, Kamis (25/4). Di Provinsi DKI Jakarta, kata dia, memang sudah tidak ditemui lagi kasus malaria. Namun pencegahan harus terus dilakukan seperti menutup genangan air dan menghindari gigitan nyamuk.
Untuk di Kepulauan Seribu, kata dia, pencegahan malaria yang dilakukan masyarakat sudah sangat baik sehingga kabupaten tersebut berhasil menjadi wilayah yang bebas dari malaria. Model pencegahan di Kepulauan Seribu tersebut yang akan diduplikasi di wilayah lain di Provinsi DKI Jakarta.
Malaria sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit (plasmodium) yang ditularkan oleh nyamuk malaria. Di Indonesia terdapat 424 kabupaten endemis malaria dari 522 kabupaten yang ada. Diperkirakan 45 persen penduduk Indonesia beresiko tertular penyakit malaria.