REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jelang unjuk rasa besar-besaran, Rabu (1/5), para buruh menyatakan kesiapannya untuk bergesekan dengan kepolisian. Untuk menghindari itu, mereka meminta agar aksinya tidak dihalang-halangi.
Pengurus Serikat Pekerja Margomulyo, Abdul Aziz mengatakan, biasanya aparat disiagakan di depan pabrik untuk mengantisipasi unjuk rasa skala besar. Akibatnya, terjadi kesulitan bagi buruh dalam mengumpulkan massa dan menyuarakan aksi mereka.
"Saat ini, kami menggajak anggota serikat buruh untuk melakukan gesekan dengan aparat," kata Aziz dalam acara Cangkru'an Polmas di Hotel Pasific, Jalan Perak Timur belum lama ini.
Karenanya, dia pun meminta polisi memberikan kesempatan pada buruh beraspirasi dalam peringatan Hari Buruh tersebut. Dengan tidak menghalang-halangi unjuk rasa, maka aspirasi serta pendapat buruh dapat tersalurkan.
Kapolres Tanjung Perak, AKBP Anom Wibowo menyatakan tidak akan menghalangi jalannya demonstrasi. Asal dapat berjalan tertib dan tidak anarkis. Karena, tujuannya adalah berdialog dengan pemangku kebijakan demi membangun komitmen bersama.