Rabu 24 Apr 2013 23:03 WIB

Peneliti: Indonesia Terancam Krisis Multidimensi

Bendera Merah Putih
Foto: .
Bendera Merah Putih

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kondisi Indonesia saat ini dikhawatirkan terancam krisis multidimensi yang terlihat dari sejumlah fenomena yang muncul di tengah masyarakat di negeri ini, kata peneliti Pusat Studi Pancasila Unversitas Gadjah Mada Yogyakarta Heri Santosa.

"Sejumlah fenomena tersebut terlihat dalam beberapa tahun terakhir ini muncul di antaranya tindak kekerasan yang dilakukan sebagian anggota masyarakat atas anggota masyarakat lainnya termasuk premanisme," Heri Santosa di Yogyakarta, Rabu.

Dalam Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) yang diselenggarakan Dewan Perwakilan Daerah RI dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Yogyakarta, ia mengatakan fenomena lainnya adalah meningkatnya tindak aborsi di kalangan remaja akibat maraknya pergaulan bebas.

"Selain itu, peredaran narkoba, pornografi/pornoaksi dan seks bebas. Juga konsumtifme yang tumbuh di tengah masyarakat," katanya.

Keadaan seperti itu, kata dia, sudah dalam taraf yang mengkhawatirkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di negeri ini.

"Pengamalan Pancasila merupakan jawaban atas kondisi seperti itu. Apalagi, sebenarnya sila-sila Pancasila sudah ada dan hidup dalam kehidupan masyarakat Indonesia," katanya.

Ia mengatakan bahwa Pers Indonesia akan dapat berfungsi sebagai pamong Tri Pusat Pendidikan dan Kebudayaan di masyarakat. Peran pers mampu menjangkau dalam tri pusat pendidikan tersebut yang meliputi pendidikan oleh orang tua, masyarakat dan sekolah.

"Pers mampu menginformasikan tentang Pancasila kepada pusat-pusat pendidikan tersebut," kata Heri Santosa.

Ketua PWI Yogyakarta Sihono HT mengatakan sejumlah persoalan horizontal di dalam masyarakat sekarang ini ditengarai akibat lemahnya pemahaman Pacasila senagai landasan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, upaya penguatan pilar kebangsaan harus diberikan kepada masyarakat.

"Jika persoalan di masyarakat tersebut yang makin mengkhawatirkan saat ini berkembang dipastikan ada yang salah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kemungkinan pilar kebangsaan sudah keropos,"katanya.

Pada kesempatan itu anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Daerah Istimewa Yogyakarta H.A. Hafidh Asrom memamparkan tentang upaya memasyarakatkan Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement