REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Cerita dibuntuti intel bukan cuma milik mantan ketua umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Politikus Partai Golkar Bambang Susatyo juga mengaku pernah diintai seseorang.
Bambang menceritakan, pengintaian tersebut mulai dirasakan saat dia aktif menyuarakan perkara Bank Century. “Sejak saya vokal di Pansus dan Timwas Century,” kata Bambang kepada Republika, Rabu (24/4).
Para intel bekerja dengan rapi. Bambang mengungkap, dia nyaris tidak bisa mendeteksi kerja yang dilakukan para intel di sekitarnya. Perasaan merasa diawasi, menurut dia, muncul hanya pada saat tertentu. “Saat feeling kuat saya tahu sedang diikuti,” ujarnya.
Bambang menduga para intel yang membuntutinya ingin mencari informasi seputar kasus Bank Century. Ketika itu, ujar Bambang, dia termasuk politikus yang vokal. Dia ngotot agar para pejabat yang terlibat bailout ikut diseret ke meja hijau. Hal ini mengakibatkan banyak orang tidak senang dengan dirinya.
“Kalau saya bertemu dengan tokoh penting saya merasa diikuti,” katanya. Kerja intel tidak memberi gangguan yang berarti. Bambang mengaku dirinya dan keluarganya tetap menjalani hidup secara normal. Kalaupun ada dampak hal itu hanya berupa bentuk kewaspadaan yang lebih tinggi. “Mereka tidak pernah meneror,” ujarnya.
Terkait pengalaman Anas, anggota Komisi III DPR ini menyatakan hal itu mesti menjadi catatan penting mitra kerjanya di Komisi I DPR. Menurut dia, Komisi I DPR mesti memanggil kepala Badan Intelijen Negara dan Panglima TNI guna mengklarifikasi pernyataan Anas. “Jangan sampai alat negara digunakan kepentingan politik pribadi,” katanya.