REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu organisasi islam besar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) menyambut kedatangan salah seorang mantan senator dari Amerika Serikat (AS), tepatnya dari negara bagian Missouri.
Christopher "Kit" Bond merupakan salah satu teman dari bangsa ini. Selama masa jabatannya sebagai Vice Chairman of Senate Intelligence Committee, ia selalu aktif mendukung kepentingan Indonesia di Kongres yang diselenggarakan oleh Amerika Serikat.
Kit Bond selalu konsisten menyuarakan peran strategis Indonesia di kawasan Asia Tenggara. "Islam di Asia Tenggara mempunyai peran yang strategis di dunia," kata Wakil Ketua PBNU, As'ad Said Ali di kantor PBNU, Jakarta, Selasa (23/4).
Menurutnya, Bond ini selalu aktif menyampaikan gambaran positif tentang Indonesia baru kepada kalangan masyarakat luas di AS, khususnya mengenai peran Islam moderat. Peran yang tak bisa diremehkan ini bisa mendukung proses transisi demokrasi dan dalam menghadapi ancaman terorisme di tanah air.
"Islam moderat ini membangun koalisi untuk membangun perdamaian di Indonesia, bahkan melebar ke dunia nantinya," ujar Said.
Ia memaparkan, islam selalu mengajarkan perdamaian. Itu tersirat dari kitab sucinya, Al Quran. Begitu juga dengan islam yang ada di Indonesia sekarang.
Bond memaparkan peristiwa bom yang terjadi beberapa waktu lalu di Boston, meresahkan masyarakat dunia. Untuk itu, ia selalu menyuarakan kepada semua oran, bahwa aliran dan paham manapun dalam Islam, tak ada yang mengajarkan hal-hal kekeresan seperti pengeboman tersebut.