Selasa 23 Apr 2013 08:53 WIB

BBM Langka, Mogok Massal Angkot Bisa Meluas

Rep: Yulianingsih/ Red: Karta Raharja Ucu
Antre BBM (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Antre BBM (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ancaman mogok massal organisasi angkutan darat (Organda) di wilayah Banyumas dipastikan akan meluas ke daerah lain.

Sebab, pengusaha angkutan sudah angkat tangan. Mereka mengaku sangat kesulitan menjadi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

"Sekarang ini mencari solar setengah mati sulitnya. Sementara memakai solar non subsidi tidak mungkin kalau tarif angkutan tidak dinaikkan. BBM itu mencapai 60 persen dari biaya operasional angkutan, kalau memakai solar nonsubsidi yang nombok siapa," ujar Ketua Organisasi Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Tsani, Selasa (23/4).

Organda Banyumas dan Jawa Tengah berencana menggelar mogok massal, Rabu (24/4). Menurut Kurnia, bukan hanya di Jateng solar sulit diperoleh. Di wilayah Jawa Timur, Sumatra bahkan di DIY, BBM jenis tersebut juga sulit didapat.

Karenanya ancaman mogok massal organda Banyumas dimungkinkan bisa meluas di daerah lain. "Ini bukan perkara mogoknya, tetapi memang mencari solar sulitnya luar biasa, kalau tidak ada solar mau jalan bagaimana," katanya.

Diakuinya, IPOMI memiliki anggota 28 PO yang beroperasi di wilayah Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Bengkulu, Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Jateng, Nusa Tenggara, Bali dan DIY. Sedikitnya ada 5.000 armada bus yang ada di bawah bendera organisasi ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement