REPUBLIKA.CO.ID, WAYKANAN -- Gubernur Lampung Sjachroedin ZP mengharapkan Kabupaten Waykanan bisa maju dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki, dibandingkan negara Israel yang tanahnya padang pasir namun bisa maju dan menjadi hebat.
"Israel itu tanahnya pasir semua, tapi bisa memasok jeruk sampai luar negeri. Kita yang memiliki tanah subur kok parah dan kalah," kata Gubernur, di Blambanganumpu Waykanan, Senin.
Selain itu, menurut Gubernur, Israel lingkungan sekitarnya selalu bermusuhan dengan negeri itu, namun pada kenyataannya tetap bisa maju dan menjadi negara yang dikenal di dunia.
Karena itu, sisi positif dari "keterdesakan" bangsa tersebut yang menjadi semangat pemicu pembangunan tidak salah untuk dijadikan referensi, kata Sjachroedin pula.
Pemerintah Provinsi Lampung hari ini menyerahkan bantuan dana sebesar Rp152,9 miliar untuk menopang pelaksanaan program pembangunan dan kegiatan sosial di Kabupaten Waykanan.
Sjachroedin yang mantan Kapolda Sumatera Selatan dan Jawa Barat itu mengharapkan kemajuan di Waykanan dapat lebih cepat tercapai.
"Saya sendiri telah memberikan hal yang nyata dengan mendorong investor masuk ke Waykanan, contohnya PT Mardec Siger Waykanan yang menampung hasil getah karet masyarakat di sini," kata dia.
Menurut Gubernur, dia mendorong kehadiran perusahaan itu setelah melihat potensi perkebunan karet yang ada di Waykanan.
"Rancang pembangunan sesuai potensinya. Selain itu, pemimpin dalam berkerja juga harus ke lapangan. Jangan hanya memanjatkan doa saja tapi tidak melakukan apa-apa," ujar mantan Direktur Samapta Polda Metro Jaya dan Deputi Operasi Kapolri itu lagi.
Dalam kunjungan kerjanya di Waykanan itu, Gubernur Sjachroedin yang mengharapkan Lampung bisa maju dan terbebas dari ketertinggalan.
Sejumlah hiburan, antara lain Tari Sigeh pengunten atau Tari Sembah dibawakan penari Sanggar Ratu Puji, untuk menyambut gubernur.
Sjachroedin selanjutnya bertolak menuju Kabupaten Lampung Tengah untuk membuka MTQ tingkat Provinsi Lampung yang akan dibukanya malam ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika